JAKARTA - Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) memprediksikan subsidi listrik untuk tahun 2012 bisa mencapai Rp63,17 triliun.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral, Darwin Zahedy Saleh dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI terkait asumsi subsidi listrik 2011 di Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/6/2011).
Subsidi bisa mencapai Rp53,77 triliun jika kurs rupiah terhadap dolar sekitar Rp9.000 per USD dengan ICP sekitar USD75 per barel. Sedangkan untuk ICP tertinggi kisaran USD95 per barel dengan kurs tetap Rp9.000 per USD, subsidi bisa mencapai Rp61,17 triliun.
Sedankan untuk kurs rupiah terhadap dolar sekitar Rp9.300, subsidi listrik bisa mencapai 55,52 triliun dengan ICP USD75 per barel. Sedangkan dengan ICP sekitar USD95 per barel dengan kurs yang mencapai Rp9.300 per USD, subsidi listrik bisa mencapai Rp63,17 triliun.
Untuk tahun 2011 ini, penerima paling besar dari subsidi listrik adalah rumah tangga dengan daya sekitar 450-1.300 voltampere (VA). Golongan ini menerima 57 persen subsidi atau sekira Rp37,73 triliun dari totoal subsidi listrik yang diberikan pemerintah terhadap PLN.
(Widi Agustian)