JAKARTA - Wakil Presiden RI Boediono mengatakan pasar syariah sekarang ini menjadi 'dambaan' setiap negara untuk mengembangkan perekonomian. Bukan hanya negara Islam saya yang mengembangkan prinsip syariah ini, negara barat pun juga melakukannya.
"Sistem keuangan Islam, tercatat juga di dunia barat, dan ini juga pendorong utama komersial dan bisnis," ungkap Boediono saat pembukaan Joint High Level Confrence on Islamic Finance, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (18/7/2011).
Menurutnya, Inggris pun tertarik dalam bisnis ini, yakni berminat dalam penerbitan sukuk. "Yang menarik Inggris memiliki minat dalam penerbitan sukuk, Inggris sudah menerbitkan USD9 miliar pada semester pertama 2011," katanya.
Sementara untuk Indonesia sendiri, Boediono berharap bisa belajar dari Malaysia yang terbilang lebih maju dalam bisnis syariah.
"Indonesia juga punya potensi dalam perkembangannya dan melalui acara diskusi ini, akan dibahas saling keterkaitan keuangan kedua negara, khususnya dalam sistem keuangan Islam," tandasnya.
Ditambahkannya, Indonesia mulai aktif dalam pasar sukuk global, di mana pada 2010 sudah mencapai USD3 miliar dan juga Arab Saudi yang kemudian diikuti oleh Qatar, Pakistan, dan Uni Emirat Arab.
Dia memperkirakan, aset perbankan syariah di dunia akan mencapai USD1.600 miliar pada 2012 mendatang. Di mana pada 2009 pertumbuhannya hampir 29 persen. "Dan dalam periode yang sama, bank konvensional yang top hanya tumbuh enam sampai tujuh persen," pungkasnya.