Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Krisis Global, RI Akan Dibanjiri Barang Ilegal China

Idris Rusadi Putra , Jurnalis-Selasa, 20 Desember 2011 |12:18 WIB
 Krisis Global, RI Akan Dibanjiri Barang Ilegal China
Ilustrasi. Foto: Okezone
A
A
A

JAKARTA - Krisis global yang masih berlangsung saat ini akan memberikan dampak pada perekonomian Indoensia, salah satunya akan menurunnya share ekspor Indonesia ke Eropa.

Meski begitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan tidak khawatir dengan penurunan ekspor ini. Menurutnya, share ekspor terhadap GDP di Indonesia masih tergolong kecil. Justru yang paling dikhawatirkan Hatta adalah masuknya barang secara ilegal karena penurunan pertumbuhan ekonomi China dan India.

"Karena pertumbuhan China dan India menurun dan mereka akan ekspansi barang mereka. Yang kita antisipasi dan jaga jangan sampai kita jadi pasar dan rawan penyelundupan," ungkap Hatta ketika ditemui di Kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (20/12/2011).

Lebih lanjut Hatta mengatakan, penurunan ekspor karena krisis ini masih akan ditutupi oleh konsumsi domestik, sehingga tidak akan bergitu berdampak pada perekonomian Indonesia.

Sebelumnya, pemerintah mengatakan akan menyiapkan sebuah paket untuk antisipasi krisis global yang berdampak pada turunnya pertumbuhan ekonomi dunia yang berimbas pada menurunnya ekspor Indonesia.

"Kami Kementerian Keuangan terus mengkaji dan menyiapkan satu paket stimulus," ungkap Menteri Keuangan Agus DW Martowardodjo.

Menurut Agus, paket kebijakan ini diharapkan akan dapat mengantisipasi krisis global yang mengakibatkan perlambatan ekspor, serta berkurangnya investasi yang masuk ke Indonesia.

"Stimulus itu akan kita usulkan untuk disetujui sebagai reaksi perlambatan pertumbuhan ekonomi yang berdampak kepada Indonesia, dan analisis yang kita lakukan terjadinya perlambatan ekspor karena harga komoditi yang terkoreksi. Atau adanya FDI atau investasi dari negara negara maju yang mungkin berkurang ke Indonesia," jelas Agus. (mrt)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement