Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Arab Makin Tergiur Produk Asal Indonesia

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Selasa, 17 Januari 2012 |14:00 WIB
 Arab Makin Tergiur Produk Asal Indonesia
Ilustrasi. Corbis.
A
A
A

JAKARTA - Potensi pasar Indonesia yang makin berkembang membuat pengusaha Arab Saudi kini semakin melirik dan meminati produk-produk Indonesia.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Januari 2012 menunjukkan kenaikan nilai ekspor produk nonmigas Indonesia ke Arab Saudi periode Januari–Oktober 2011 mencapai hampir USD1,2 miliar naik 24,63 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD962,7 juta.

Besarnya minat pengusaha Arab Saudi terhadap produk-produk Indonesia, dapat diindikasikan dengan meningkatnya jumlah permintaan hubungan dagang atau permintaan impor komoditas (inquiry) dari pengusaha Arab Saudi kepada pengusaha Indonesia melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) KJRI jeddah selama 2011.

Menurut data yang dimiliki KJRI Jeddah, selama 2011 tercatat ada 135 permintaan hubungan dagang, atau meningkat 23,85 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 109 permintaan.

Meningkatnya jumlah tersebut dipicu oleh, antara lain, gencarnya kegiatan kontak bisnis yang dilakukan ITPC KJRI Jeddah dalam rangka promosi produk dan kegiatan pameran di Indonesia kepada para pengusaha dan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arab Saudi di berbagai kota besar di wilayah kerja KJRI Jeddah, yaitu Jeddah, Makkah, Madinah, Taif, Yanbu, Rabigh, Abha, Al-Baha, Najran, dan Jizan.

Komoditas Indonesia yang dilirik dan diminati pengusaha Arab Saudi selama 2011 sangat beragam, seperti produk bahan makanan dan minuman (minyak kelapa sawit, bumbu rempah, jahe segar, teh, ikan tuna segar, buah segar, bahan makanan, mi instan, confectionery, pemanis rendah kalori, makanan ringan, daging segar beku, saus tomat, dan cabai.

Sementara untuk produk bahan bangunan seperti ubin keramik, marmer, wood flooring, produk kayu, plywood, dan blockboard, produk tekstil tailoring material, garmen, tekstil, kapas, dan sutra, produk perlengkapan rumah tangga furnitur, peralatan listrik, aksesoris pompa air, peralatan dapur, glasswares, home accessories, kitchen cabinet, bahan dekorasi gordyn.

Sedangkan untuk produk dekorasi, dan fire safety, dan ada produk lainnya seperti kendaraan bermotor, ban kendaraan, suku cadang kendaraan, bahan kimia, essensial oil, bahan mentah parfum, kertas fotokopi, arang briket, perlengkapan kesehatan, peralatan rumah sakit, alat penangkap dan pancing ikan, dan mesin pembuat es.

Tidak hanya melakukan promosi ke daerah-daerah, KJRI Jeddah pada tahun yang sama juga aktif mengikuti pameran perdagangan internasional yang diselenggarakan di Jeddah dan Riyadh, yaitu pameran Food, Hotel and Propac Arabia 2011, Furnidex Arabia 2011 dan Saudi Agriculture/Agro-Food 2011.

Nilai total transaksi order produk Indonesia oleh pengusaha Arab Saudi dari ketiga pameran tersebut mencapai USD480.749 atau, bila menggunakan kurs yang berlaku saat ini, setara dengan Rp4,4 miliar. Tidak lah mengherankan apabila para pengusaha Indonesia belakangan mulai melirik Arab Saudi sebagai pasar potensial bagi produk Indonesia, khususnya untuk kawasan Timur Tengah.

Arab Saudi dinilai memiliki sejumlah faktor pendukung yang belum tentu dimiliki negara-negara lain di kawasan tersebut, antara lain jumlah penduduk yang cukup besar sebanyak 27,5 juta jiwa, ditambah jumlah WNI yang tinggal dan bekerja di Arab Saudi, yang jumlahnya diperkirakan mencapai satu juta jiwa. Faktor lainnya adalah tingkat kesejahteraan warga Arab Saudi, dengan pendapatan per kapita USD15,774 pada 2010, yang cukup baik dengan kemampuan daya beli yang tinggi.

Meskipun peluang ekspor produk nasional ke Arab Saudi terbuka lebar, KJRI Jeddah mengakui para pengusaha Indonesia masih kurang agresif dalam menerobos pasar Arab Saudi dan mempromosikan produknya. Belum maksimalnya pengusaha Indonesia dalam memanfaatkan peluang ekspor produk melalui berbagai pameran internasional dan minimnya ketersediaan bahan informasi seperti brosur, katalog, profil, data dan laman resmi perusahaan perusahaan Indonesia membuat sulitnya pengusaha Arab Saudi.

KJRI Jeddah juga menyayangkan masih adanya tindak penipuan yang dilakukan oleh oknum pengusaha ataupun eksportir nakal di Indonesia, yang mengakibatkan kerugian bagi mitranya pengusaha Arab Saudi. (mrt)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement