JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku masih terus menyelidiki terkait kenaikan harga waran PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) yang pergerakannya dianggap tidak wajar.
"Kami masih selidiki motivasi nasabah kenapa mengambil waran itu," kata Direktur Transaksi dan Kepatuhan BEI Uriep Budhi Prasetyo saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (8/3/2012).
"Kan tidak wajar, masak waran yang harganya cuma Rp1 bisa meningkat sedemikian. Itu kan tidak wajar. Dan mereka juga belum tahu mau melakukan apa lagi," imbuhnya.
Lebih jauh Uriep menjelaskan, hingga saat ini masih terus memeriksa beberapa pihak yang memanfaatkan momentum tersebut. Investigasi tersebut dilakukan setelah otoritas bursa menghentikan sementara perdagangan efek waran seri II (FREN-W) di pasar reguler dan pasar tunai mulai perdagangan sesi I, pada Jumat 2 Maret lalu.
Sementara itu, kedua aksi korporasi yang dilakukan Smartfren, yaitu reverse stock atau penggabungan nilai nominal saham dan right issue atau penawaran umum terbatas sudah sesuai dengan ketentuan. Diakuinya, dia tidak mengerti dengan jelas apakah kedua aksi korporasi itu dapat merugikan investor atau tidak.
Informasi saja, FREN menjadi perhatian investor setelah BEI menghentikan sementara perdagangan FREN-W di pasar reguler dan pasar tunai mulai perdagangan sesi I, Jumat 2 Maret 2012.
BEI melihat adanya pergerakan harga yang fluktuatif dan peningkatan harga kumulatif yang signifikan dari efek FREN-W sebesar Rp275 atau 183,33 persen dari harga penutupan Rp150 pada 27 Februari 2012 menjadi Rp425 pada 1 Maret 2012.
(Martin Bagya Kertiyasa)