Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pertamina Sambut Baik Percepatan Pemanfaatan LNG Arun

Gina Nur Maftuhah , Jurnalis-Jum'at, 09 Maret 2012 |16:21 WIB
Pertamina Sambut Baik Percepatan Pemanfaatan LNG Arun
Ilustrasi. Foto: Okezone.
A
A
A

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mendukung keputusan pemerintah mempercepat pemanfaatan kilang LNG Arun sebagai terminal penerima dan regasifikasi LNG untuk memenuhi kebutuhan gas di Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara yang mencapai 420 MMSCFD di 2018 mendatang.

Pertamina juga berkomitmen melakukan percepatan pelaksanaan proyek yang akan menelan investasi sekira USD80 juta di luar pembangunan pipa sepanjang ruas Arun-Belawan. Optimisme tersebut diyakini akan lebih mudah dicapai, karena mendapatkan dukungan dari pemerintah dan Pertamina yang akan bekerjasama dengan BUMD Aceh.

"Proyek konversi Kilang LNG Arun sebagai terminal penerima dan regasifikasi LNG serta pembangunan pipa Arun-Belawan oleh Pertamina akan lebih cepat terlaksana karena Pertamina dan BUMD Aceh telah melakukan pembahasan kerja sama. Kerja sama tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan rakyat dan Pemerintah Aceh terhadap Pertamina," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun dalam siaran tertulis di Jakarta, Jumat (9/3/2012).

Tujuan dari konversi aset Arun ini, sebagai penunjang kelangsungan pembangunan Aceh dengan menghidupkan kembali industri yang telah mati suri, seperti PT Asean Aceh Fertilizer, PT Kertas Kraft Aceh, Perusahaan Daerah Pemerintah Aceh dan menjaga PT Pupuk Iskandar Muda secara berkelanjutan. Proyek itu juga untuk dimanfaatkan menjadi infrastruktur penyedia gas bagi PLN dan industri di Medan dan sekitarnya.

"Kapasitas Arun pada tahap awal 200 MMscfd bisa ditingkatkan menjadi 320 MMscfd dengan rencana investasi konversi fasilitas LNG Arun senilai USD73 juta untuk capex dan USD4 juta untuk opex. Biaya tersebut jauh lebih murah dibandingkan jika membangun FSRU baru dan atau menyewa fasilitas tersebut dari pihak lain," tambah dia.

Proyek Arun ini, telah menyelesaikan pekerjaan front end engineering design (FEED) di bulan Juni 2011 yang menelan biaya USD400 ribu. Terminal penerima dan regasifikasi LNG Arun diharapkan sudah onstream Juni 2013 mendatang.

"Adapun, pembangunan ruas pipa Arun-Belawan dapat dilakukan lebih cepat karena PT Bina Marga, PT KAI, dan Pertamina telah melakukan pembahasan kerja sama pemanfaatan sebagian lahan jalan dan jalur kereta untuk pembangunan/penggelaran pipa Arun-Belawan," jelas dia.

Dengan adanya skema kerja sama ini, maka tidak diperlukan lagi pembebasan lahan untuk jalur pipa (right of way).

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement