Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BBM Naik, 68.611 Masyarakat Terancam Miskin

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Selasa, 20 Maret 2012 |13:45 WIB
 BBM Naik, 68.611 Masyarakat Terancam Miskin
Ilustrasi. Corbis.
A
A
A

DEPOK  - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang akan dilakukan April 2012 membuat resah warga miskin. Bahkan warga hampir miskin juga tidak akan mendapatkan kompensasi Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok Khamid Wijaya kahwatir kenaikan harga BBM bakal membuat daya beli masyarakat miskin anjlok. Warga hampir miskin akan terancam menjadi miskin.

"68.611 warga hampir miskin itu akan jadi miskin, daya beli masyarakat terutama masyarakat miskin itu bisa terancam ketika kebijakan menaikkan harga BBM ini tidak dilakukan secara komprehensif, harus ada yang benar-benar menghitung dampak daya beli seperti apa," tuturnya kepada wartawan di Balaikota Depok, Selasa (20/3/2012).

Daya beli, lanjutnya, semakin merosot ketika harga kebutuhan pokok juga ikut-ikutan naik. Hal itu bahkan mengancam pemerintah kota gagal menaikkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). "Harga BBM saja belum naik, tapi harga bahan pokok keburu naik, ini makin mengancam IPM kita," tegasnya.

Khamid menjelaskan untuk menjadikan Depok sebuah kota yang maju dan sejahtera, indikatornya yakni IPM meningkat. Pemerintah kota menargetkan 2013 IPM naik menjadi 80, dari saat ini baru 79,2.

"Problemnya IPM bisa dicapai kalau daya beli masyarakat meningkat, berikut pendidikan dan kesehatan masyarakat makin baik, rata-rata lama sekolah sudah 10,7, angka kematian bayi sudah menurun, daya beli itu bisa terancam ketika kebijakan BBM ini tidak komprehensif," tegasnya.

Program Pendataan Lindungan Sosial (PPLS) BPS 2008 menyebutkan jumlah penduduk sangat miskin di Depok mencapai 7.257 orang atau 0,48 persen dari total jumlah penduduk Depok, sedangkan jumlah penduduk miskin mencapai 49.253 jiwa. 

Jumlah warga disebut hampir miskin itu adalah warga yang pendapatannya lebih 20 persen dari pendapatan warga miskin dan sangat miskin.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement