Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Alasan PLN Minta Tambahan Subsidi Jadi Rp93 T

Gina Nur Maftuhah , Jurnalis-Selasa, 27 Maret 2012 |12:56 WIB
Ini Alasan PLN Minta Tambahan Subsidi Jadi Rp93 T
Ilustrasi. (Foto: okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT PLN (Persero) dinilai terlambat melakukan konversi minyak ke gas yang digunakan dalam PLTU. Oleh karena itu, perusahaan pelat merah kemudian meminta subsidi listrik yang besar mencapai Rp93 triliun seperti yang diajukan dalam APBN-P 2012.

"PLN terlambat melakukan konversi BBM ke gas, padahal PLTU milik PLN sejak zaman Soeharto sudah dirancang dengan sistem double fire yang memungkinkan menggunakan dua bahan bakar, minyak dan gas," demikian diungkapkan ekonom Iman Sugema ketika menemui wartawan di kantor EC-Think, kawasan Kebayoran, Jakarta, Selasa (27/3/2012).

Sebelumnya, di dalam APBNP-2012, PLN mengajukan subsidi listrik sebesar Rp93 triliun dari angka sebelumnya Rp48 triliun. Namun, DPR hanya mengesahkan subsidi listrik bagi PLN tahun ini sebesar Rp65 triliun.

Menurut Iman, PLN bisa saja langsung menggunakan bahan bakar gas ketimbang terus menggunakan minyak di pembangkitnya. Namun, PLN tidak melakukan tersebut karena margin PLN jika tetap menggunakan minyak lebih besar.

"Ini bukan masalah enggak bisa tetapi enggak mau. Kalau tidak ada gas, PLN kan bisa impor gas, tetapi dia enggak mau," lanjut dia.

Di samping itu, Iman juga memaparkan, dalam APBN-P 2012 yang telah disetujui pemerintah dan DPR-RI terkait dengan penerimaan pajak dalam negeri, pemerintah hanya menganggarkan Rp963,793 miliar atau turun dari target di APBN sebesar Rp989,636 miliar.

"Pemerintah bilang karena target pertumbuhan ekonomi Indonesia turun dari 6,7 persen ke 6,5 persen dan inflasi naik dari 5,3 persen ke 6,8 persen. Padahal yang paling ngaruh ke nilai nominal GDP adalah GDP real dan inflasi. Kalau inflasi naik hampir dua persen dan pertumbuhan ekonomi turun hanya 0,2 persen, kan masih ada kenaikan sekira 1,8 persen, bukan turun," tandasnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement