Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga BBM Mahal, Supaya Ada Energi Baru

Yuni Astutik , Jurnalis-Jum'at, 30 Maret 2012 |13:38 WIB
Harga BBM Mahal, Supaya Ada Energi Baru
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo mengaku lebih setuju jika harga Bahan Bakar Minyak lebih tinggi dibanding dengan harga yang berlaku sekarang. Pasalnya, jika hal tersebut terjadi, maka akan muncul banyak energi baru sebagai alternatif energi yang ada saat ini.

"Saya sebenarnya lebih senang dari dulu kalau harga BBM agak lebih tinggi, walaupun masih disubsidi. Karena dengan harga BBM yang tinggi itu energi lain bisa muncul dan akibatnya biaya energi kita jadi berkurang," katanya saat ditemui seusai menghadiri Economic Challenge, di Hotel Indonesia, Jakarta, Jumat (30/3/2012).

Dia mengatakan, jika kondisi saat ini terus terjadi yaitu terus menggunakan BBM sebagai energi utama, maka akan semakin banyak kecurangan yang terjadi dalam penggunaan BBM tersebut. "Saya kan dulu bilang kalau kita mau tidak menyubsidi BBM jangan pakai BBM. Kalau mau tidak ada mafia minyak jangan pakai minyak. Gitu saja, gampang kan?" katanya lagi.

Sebagaimana diketahui, saat ini memang tengah kisruh terkait rencana pemerintah dalam menaikkan harga BBM bersubsidi. Rencananya kenaikan tersebut akan berlaku pada 1 April mendatang. Kenaikan BBM tersebut dilakukan karena subsidi akan BBM saat ini dinilai sudah terlampau besar mencapai Rp60 triliun.

Hari ini, merupakan rapat paripurna dengan agenda pengesahan kenaikan harga BBM. Saat dikonfirmasi bagaimana jika pada akhirnya harga BBM tidak naik, dia mengatakan akan mengikuti apa yang sudah menjadi keputusan bersama.

"Nurut saja. Langkah selanjutnya bagaimana, lihat hasil. Enggak bisa naikkan BBM kan sekarang, nanti kalau harga minyak tinggi lebih dari lima persen kan bisa," tandasnya. (nia)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement