Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Awalnya Sepakat, Partai Koalisi Balik Arah Tolak Kenaikan BBM

R Ghita Intan Permatasari , Jurnalis-Jum'at, 30 Maret 2012 |23:43 WIB
Awalnya Sepakat, Partai Koalisi Balik Arah Tolak Kenaikan BBM
Ilustrasi. Foto: Heru Haryono/okezone
A
A
A

JAKARTA - Rencana pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada 1 April 2012 kian terasa mainan saja. Pasalnya, sejumlah partai koalisi yang tadinya sepakat untuk menaikkan harga BBM berbalik arah.

Mayoritas, partai koalisi memilih untuk tidak menaikkan harga BBM bersubsidi. Adalah Partai Demokrat sepakat untuk pemerintah bisa menaikkan harga BBM apabila harga rata-rata ICP naik 15 persen dalam kurun waktu enam bulan ke belakang dari sebelumnya hanya deviasi 5 persen.

"Jadi kita dari Partai Demokrat bahwa BBM bisa dinaikkan oleh pemerintah apabila harga ICP sudah naik 15 persen dalam kurun waktu enam bulan," ungkap anggota Partai Demokrat Benny K, saat sidang paripurna, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (30/3/2012) malam.

Dengan kata lain, keputusan Parta Demokrat sama dengan keputusan partai PAN dan Golkar. Senada dengan partai di atas, partai lainnya PKB, PPP, dan PKS juga menolak kenaikan BBM pada 1 April 2012.

Setelah mendengarkan berbagai keputusan dari para partai tersebut, maka Ketua DPR RI Marzuki Alie, memutuskan untuk melakukan voting terhadap dua opsi yaitu opsi 1 pasal 7 ayat 6 tetap ada atau tidak ada kenaikan BBM.

Lalu kemudian, opsi kedua pasal 7 ayat 6 tetap ada dan dilakukan penambahan ayat 6a dalam pasal 7 tersebut, di mana isinya adanya diskresiasi harga ICP sebesar 15 persen dalam kurun waktu enam bulan.

Saat ini, sedang dilakukan sistem voting. Namun nampaknya dalam dilakukan sistem voting tersebut terdapat beberapa perbedaan pendapat, sehingga sistem voting belum dilakukan.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement