Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hatta: BBM Bisa Naik Jika ICP di Atas USD120,75

Susi Fatimah , Jurnalis-Sabtu, 31 Maret 2012 |22:34 WIB
Hatta: BBM Bisa Naik Jika ICP di Atas USD120,75
Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Foto: okezone
A
A
A

JAKARTA - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan bila harga Indonesia Crude Price (ICP) sudah di atas USD120,75 per barel, maka pemerintah bisa menaikkan atau menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Di atas USD120,75 per barel baru lah pemerintah memiliki kewenangan untuk menaikkan atau menyesuaikan. Itu menunjukkan pemerintah tidak semena-mena gegabah atau begitu gampang untuk menaikkan harga BBM," tegas Hatta, di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (31/3/2012) malam.

Namun demikian, kenaikan BBM tersebut, ditambahkannya, hanya apabila betul-betul terpaksa harus dilakukan demi untuk menyelamatkan perekonomian nasional Indonesia. Menurutnya, penghitungan ICP tersebut dihitung ke belakang. Dalam artian, mulai saat ini ICP Maret sudah ada, dan dihitung mundur menjadi Maret, Januari, Desember, November, dan Oktober atau selama enam bulan.

"Untuk April, yang paling belakang itu hilang. Jadi dihitung rata-rata tersebut. Dengan 15 persen di atas ICP, artinya USD120,75 per barel. ICP sendiri saat ini adalah USD105 per barel, akan tetapi kalau mau melakukan perubahan 15 persen di atas ICP. Jadi USD120,75 per barel, tapi dihitung enam bulan ke belakang yang sudah berjalan. Kalau April masuk ICP Oktober hilang. Terus begitu bergeser terus," jelasnya.

Dia menambahkan, Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BSLM) nantinya akan berkaitan dengan kenaikan harga BBM. Misalnya tidak ada kenaikan, dia menambahkan, tentu BLSM-nya akan menjadi tidak relevan.

"Kita bisa me-manage dengan adanya keputusan itu. Manage dengan baik. Dapat lebih memberikan kepastian dan juga lebih baik dibandingkan APBN 2012. Terutama dari sisi subsidi listrik," pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement