Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

PLN Sewa PLTU Sulawesi Utara 5 Sen Dolar/Kwh

Iwan Supriyatna , Jurnalis-Minggu, 01 April 2012 |17:53 WIB
PLN Sewa PLTU Sulawesi Utara 5 Sen Dolar/Kwh
Logo PLN. Foto: Koran SI
A
A
A

JAKARTA - PT PLN (Persero) berencana untuk menyewa PLTU Amurang di Minahasa Sulawesi Utara yang berkapasitas 2x30 megawatt (mw) selama sembilan tahun dengan biaya sewa USD5,2437 sen per kWh.

Penyewaan ini sehubungan dengan dibangunnya PLTU Amurang oleh konsorsium PT Mega Power International (MPI), PT Cogindo Daya Bersama, dan PT Bagus Karya yang memperkuat sistem kelistrikan Minahasa Sulawesi Utara yang beroperasi mulai 2014.

"Harga sewa yang disepakati adalah 5,2437 sen dolar per kwh untuk jangka waktu sembilan tahun. Dengan sewa pembangkit berbahan bakar batu bara akan diperoleh efisiensi yang sangat signifikan dibanding jika mengoperasikan atau menyewa deisel," ujar Direktur Utama PLN Nur Pamudji, melalui siaran persnya kepada okezone, Minggu (1/4/2012).

Upaya ini dilakukan PLN untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan listrik di Sulawesi Utara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan angka ratio elektrifikasi, dengan memenuhi kecukupan listrik dan mengantisipasi pertumbuhan permintaan listrik.

Pembangkit yang terletak di desa Moinit, Kecamatan Amurang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara ini akan sangat signifikan dalam memperkuat pasokan pasokan listrik ke sistem kelistrikan Minahasa yang meliputi daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Menurut Nur Pamudji, kontrak PLTU sewa ini merupakan yang pertama kali dilakukan PLN. "Ini tonggak sejarah. Memang awalnya agak aneh, PLTU kok disewa? Sistem sewa PLTU ini akan sangat signifikan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak," ungkapnya.

PLTU sewa ini nantinya tidak perlu bersusah payah lagi membebaskan lahan, penyiapan jeti batubara (coal yard), dan sebagainya. Karena rencananya, PLTU sewa ini akan ditempatkan disamping PLTU Amurang Existing dan sebelumnya existing PLTU Amurang telah tersedia.

Saat ini, beban puncak di Sulawesi Utara daratan dan Gorontalo mencapai sekira 250 megawatt (mw) dengan tingkat pertumbuhan beban sekira sembilan persen per tahun.

Beban tersebut dipasok dari beberapa pembangkit seperti Pusat Listrik tenaga panas Bumi (PLTP) Lahendong, Pusat listrik tenaga Air (PLTA) Tonsea Lama, PLTA Tanggari, beberapa Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pusat Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM).

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement