Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Naik 183%, Impor Holtikultura USD1,7 Miliar di 2011

Yuni Astutik , Jurnalis-Jum'at, 11 Mei 2012 |14:32 WIB
Naik 183%, Impor Holtikultura USD1,7 Miliar di 2011
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - Angka impor produk holtikultura sepanjang 2011 tercatat alami peningkatan sebesar 183 persen menjadi USD1,7 miliar dibanding tahun sebelumnya yang hanya sebesar USD600 juta.

Kementerian Perdagangan baru saja mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 30-2012 mengenai ketentuan impor produk holtikultura. Peraturan tersebut sebagai implementasi dari Undang-Undang (UU) Nomor 13-2010.

"Di UU tersebut diamanatkan untuk impor produk holtikultura harus memperoleh izin dari menteri perdagangan dan rekomndasi dari menteri pertanian, ungkap Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementrian Perdagangan Dedi Saleh di Kantornya, Jakarta Jumat (11/2012).

Angka impor produk holtikultura memang tercatat mengalami peningkatan dibanding 2010. Sepanjang 2011, impor produk holtikultura yang paling tinggi adalah bawang putih yang mencapai nilai USD242 juta. Selanjutnya jeruk 150,3 juta, apel senilai USD153 juta, anggur senilai USD99 juta, kelengkeng senilai USD96 juta.

"Bawang merah kita saja impor senilai USD75 juta. Durian senilai USD74 juta, kentang juga," katanya lagi.

Masuknya produk holtikultura di Indonesia tersebut sebagian besar melalui Pelabuhan Tanjung Priok yang mencapai 53 persen. Selanjutnya disusul melalui Tanjung Perak 38 persen. "Melalui Belawan empat persen, dan Dumai dua persen," imbuhnya.

Terakhir dia memastikan, supermarket serta swalayan yang banyak menjual produk holtikultura seperti buah dan sayuran dilarang untuk mengimpor langsung produk tersebut. "Supermarket tidak boleh impor langsung, buah-buahan misalnya, karena ada kekhawatiran dan kecurigaan adanya penyimpanagn," tandasnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement