Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Eksportir Lokal Butuh Pembiayaan Alternatif

Iwan Supriyatna , Jurnalis-Senin, 16 Juli 2012 |15:44 WIB
Eksportir Lokal Butuh Pembiayaan Alternatif
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - Pengusaha kecil yang baru memulai ekspor diusulkan dapat bekerja sama dengan eksportir lokal yang mempunyai produk sejenis. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan akses pembiayaan serta memperoleh akses pasar untuk melakukan ekspor.

Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Modal Ventura & Alternatif Pembiayaan Kadin Basrizal Basri mengatakan, pemerintah saat ini harus merangsang ekspor agar tidak bergantung pada produk alam seperti migas dan pertambangan. Pasalnya, produk-produk tersebut merupakan produk yang dapat habis dan tidak dapat diperbaharui.

Dia berpendapat, pemerintah harus meningkatkan ekspor yang berasal dari produk olahan yang mempunyai nilai tambah, seperti produk-produk dari sektor agrobisnis, industri kreatif dan lain-lain. Sayangnya, lanjut dia, kondisi yang ditemui sekarang ini produk-produk dari lembaga keuangan termasuk bank komersial belum seluruhnya dapat dipergunakan secara optimal dan bisa diharapkan untuk menyelesaikan persoalan.

"Memang diperlukan sumber pembiayaan lain yang bersifat penjaminan dari lembaga pembiayaan. Seperti, dari asuransi ekspor Indonesia, yang bisa menjadi salah satu pilihan," ujar Basrizal melalui laporan tertulisnya kepada Okezone, Jakarta, Senin (16/7/2012).

Menurut Basrizal, daerah dengan potensi yang besar bisa melakukan inovasi-inovasi untuk melakukan ekspor. "Hanya saja, inovasi itu membutuhkan pembiayaan," tutup Basrizal.

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Kadin Sulawei Tengah Bidang UKM, Moh Nur Rahmatu, mengatakan teknologi, SDM dan perbankan masih menjadi hambatan yang ditemui bagi para pelaku UKM. Dia mengutarakan, para pelaku UKM daerah yang melakukan ekspor masih minim pengetahuan akan informasi lembaga pembiayaan ekspor.

"Dukungan permodalan adalah salah satu bagian yang penting bagi para pelaku usaha. Diharapkan lembaga pembiayaan tidak hanya menjamin dari segi komoditasnya saja, tetapi juga terhadap jaminan-jaminan pembayaran dengan pihak pembeli asing. Oleh karenanya, para pelaku UKM daerah harus lebih mengetahui lagi prosedur-prosedur pembiayaan ekspor," tukas Moh.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement