MEDAN - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat realisasi ekspor lemak dan minyak hewan/nabati Sumatera Utara pada semester I-2012 sebesar USD1,983 miliar. Capaian ini menurun 6,51 persen dibandingkan semester I tahun lalu yang mencapai USD2,121 miliar.
Kepala BPS Sumut Suharno kepada Okezone, Selasa (7/8/2012), menyebutkan penurunan ini terjadi akibat kecenderungan tren pelemahan harga jual Crude Palm Oil di pasar internasional, sebagai dampak dari krisis yang menerpa Eropa dan Amerika.
"Realisasinya ekspor CPO menurun. Tapi kalau kita lihat secara spesifik sebenarnya penurunan ini terjadi karena turun dari sisi harga, bukan volume ekspornya. Ya sama seperti komoditas lain lah, tertekan akibat krisis global," katanya.
Suharno menambahkan, sepanjang Januari hingga Juni 2012, realisasi ekspor komoditas ini terkoreksi paling dalam pada Mei lalu, dengan menyisakan devisa sebesar USD229,93 juta. Peningkatan pada bulan berikutnya yang terbilang tinggi pun belum dapat mendongkrak realisasi ekspor komoditas ini dalam skala semester.
“Meski nilai ekspor golongan barang itu cukup besar atau 44,57 persen menjadi USD332,409 juta pada Juni, namun terjun bebasnya nilai realisasi di bulan sebelumnya, serta trend menurun sejak awal tahun, belum bisa mendongkrak nilai ekspor secara keseluruhan golongan barang tersebut," tambahnya.
Seperti diketahui, di samping komoditas minyak hewan/nabati, komoditas unggulan lainnya dari Sumatera Utara seperti karet dan kopi juga mengalami penurunan. Penurunan tersebut telah membuat devisa ekspor non-migas Sumut pada semester I-2012 ini merosot sekira 11,17 persen ke angka USD5,153 miliar.