Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Winteq Ekspor Perdana Mesin Kendaraan

Sandra Karina , Jurnalis-Kamis, 09 Agustus 2012 |15:24 WIB
Winteq Ekspor Perdana Mesin Kendaraan
Ilustrasi: Corbis
A
A
A

BOGOR - Workshop for Industrial Equipment (Winteq), salah satu divisi usaha PT Astra Otoparts Tbk, melakukan ekspor perdana mesin komponen kendaraan. Ekspor perdana tersebut dilakukan setelah Winteq berdiri selama tujuh tahun di Tanah Air.

Di tahap awal, Winteq akan mengekspor sebanyak tiga unit mesin precision grinding kepada customernya yakni Nittan Valve Corp Japan yang nantinya akan diinstal di anak perusahaanya di Thailand.

Mesin tersebut akan digunakan untuk proses tip end grinding pada pembuatan engine valve. Engine valve adalah komponen presisi penting di dalam setiap combustion engine yang biasanya digunakan dalam setiap kendaraan, baik empat maupun dua roda.

Direktur in Charge Winteq Gustav A Husein mengatakan, tiga unit mesin tersebut akan diberangkatkan pada 26 Agustus 2012, kemudian akan dikapalkan pada 2 September 2012.
Setelah itu, kata dia, Winteq akan mengekspor 10 unit mesin dengan tipe yang sama pada Februari tahun depan. Nantinya, mesin-mesin itu akan diinstal di Vietnam.

"Sejak tujuh tahun berdiri, total mesin yang kami produksi ada sebanyak 616 unit, di mana produksi dalam satu tahun 100 sampai 120 unit. Ada 50 jenis mesin. Hingga dua tahun ke depan, mulai 2013 ditargetkan 150 unit, sehingga butuh investasi Rp40-50 miliar. Dalam lima tahun mendatang, kami targetkan bisa memproduksi 200-300 unit mesin," kata Gustav seusai acara Export Ceremony and Seven Years of Winteq, di Bogor, Kamis (9/8/2012).

Dia menambahkan, penjualan Winteq selama semester I-2012 mencapai sekira Rp70 miliar-Rp80 miliar atau setara dengan 120 unit mesin. Namun, Gustav mengaku tidak bisa memberitahukan mengenai nilai ekspor tersebut. Pasalnya, lanjutnya, hal itu merupakan kesepakatan dengan customernya yang bersifat rahasia. Dia menerangkan, dalam beberapa waktu lalu, impor mesin komponen industri pernah melonjak hingga USD5 miliar, tapi menurutnya, pada tahun ini akan mencapai USD1 miliar-Rp2 miliar.

"Mesin ini special purpose jadi bukan mesin umum yang dijual secara massal. Setidaknya kita tunggu satu sampai dua tahun baru bisa produksi massal. Jenis mesin umum sudah ada yang produksi. Mesin industri khusus, teknologi tinggi, range kuat saya rasa hanya Winteq. Pembeli kami juga akan mampu bersaing dan proses pemesanan mesin sangat cepat karena di dalam negeri," jelasnya.

Menurutnya, untuk membangun pabrik mesin tersebut memang tidak mudah. Pasalnya, kata dia, pihak pembeli sangat rasional sehingga menghitung kerugian dan keuntungannya, teknologi berubah cepat sehingga perusahaan harus terus melakukan update, dan karena usia tenaga kerja yang masih relatif muda membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Dia menambahkan, persaingan industri mesin komponen saat ini memang sangat ketat sehingga Indonesia harus bisa bersaing dengan negara lainnya, yakni China, India, dan Thailand.

"Semua pabrik mesin di dunia tidak menggunakan komponen yang dibuat sendiri. Memang ada bagian-bagian yang kita lokalkan seperti slide dan aksesoris. Sisanya diimpor dari Jepang, Singapura, dan Taiwan. Kita pilih yang mana yang lebih kompetitif. Kita buat mesin tepat sesuai tujuan sehingga bisa lebih menekan biaya," ujarnya.
 
Direktur PT Astra International Tbk sekaligus Presiden Komisaris PT Astra Otoparts Tbk Johnny Darmawan menambahkan, ekspor perdana Winteq menunjukkan bahwa karya dalam negeri telah mulai diterima oleh dunia internasional.

Ekspor tersebut memberikan arti yang besar bagi kerja keras dalam membangun industri berbasiskan teknologi. Ditambah lagi, usia rata-rata karyawan Winteq adalah 26 tahun, sehingga diharapkan kemajuan saat ini akan terus berlanjut di masa mendatang.
 
"Dapat dibayangkan besarnya pertumbuhan industri dalam delapan tahun dari sekarang, betapa sangat dibutuhkan mesin dan teknologi yang dapat mendukung itu," tandasnya. (gna)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement