JAKARTA - Pada perdagangan hari ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dipresiksi stagnan. Para pelaku pasar bahkan cenderung melepas posisi, dan bersikap wait and see.
"IHSG berada pada support 4.112-4.127 serta resistance 4.157-4.173. Dari candle yang terbentuk, meskipun secara volume mengalami kenaikan namun, lebih dikarenakan telah berjalan normal kembali," kata analis Indosurya Asset Managemant Reza Priyambada dalam risetnya di Jakarta, Rabu (29/8/2012).
Di sisi lain, penantian yang tidak jelas terhadap stimulus moneter di Amerika Serikat (AS) tentu akan mengganggu pelaku pasar. Apalagi jika sentimen yang ada tidak menunjukkan gejala ekonomi akan membaik.
Reza menjelaskan pola yang terbentuk adalah pola spinning namun, dengan ekor atas dan bawah yang lebih panjang dari sebelumnya. Posisi candle mendekati middle bollinger bands.
Sedangkan MACD bergerak datar cenderung turun dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic kembali bergerak turun dari area overbought. Sementara, bila dilihat dari bursa saham AS akan bergerak variatif karena pelaku pasar menunggu data-data ekonomi yang akan dirilis malam ini.
Menurutnya, data-data yang akan dirilis dapat menghasilkan angka positif sehingga nantinya dapat berimbas positif juga pada pergerakan bursa saham Asia, termasuk IHSG. "Akan tetapi, waspadalah akan penurunan lanjutan bila rilis data-data tersebut tidak sesuai harapan," tukas dia.
Senada, research Analyst PT Panin Sekuritas Tbk, Purwoko Sartono, memperkirakan Chairman the Fed, Bernanke, akan mengatakan hal yang sama seperti yang lalu-lalu. Bernanke kemungkinan tidak akan mengumumkan stimulus tambahan pada pidato 31 Agustus mendatang. "Sementara dari investor global tampaknya masih menunggu indikasi bank sentral Amerika akan memberikan stimulus tahap III," kata dia.
Sementara bank sentral Eropa pada bulan depan juga akan merumuskan rencana pembelian surat utang dan selain itu perwakilan dari kreditor Yunani akan mengumumkan perkembangan kondisi utang Yunani.
(Martin Bagya Kertiyasa)