JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengatakan, perbedaan angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraannya diakui bisa disebabkan perbedaan waktu penyebutan prediksi.
"Bisa karena perbedaan waktu beberapa hari. Satu minggu sebelumnya angka kita, jadi bisa saja di minggu berikutnya lebih tinggi," ujar Darmin Nasution di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/9/2012).
Darmin pun mengakui realisasi dari inflasi tersebut sedikit lebih tinggi, karena disebabkan oleh momentum Idul Fitri serta komoditi. "Itu menjadikan lebih besar dari perkiraan kita," ujar Darmin singkat.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi pada Agustus 2012 berada pada kisaran 0,95 persen. Angka tersebut, jauh lebih tinggi ketimbang inflasi di Juli sebesar 0,70 persen.
Sementara untuk tahun kalender 2012 inflasi di kisaran 3,48 persen, sementara secara year on year (yoy) berada di 4,58 persen. Sedangkan untuk komponen inti inflasi sebesar 0,97 persen, secara yoy sebesar 4,16 persen.