Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Waspadai Sentimen Negatif dari Saham Bakrie

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Rabu, 05 September 2012 |10:36 WIB
  Waspadai Sentimen Negatif dari Saham Bakrie
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan cenderung bergerak dalam kisaran terbatas. IHSG cenderung tertekan tipis merujuk turunnya bursa regional dan pergerakan rupiah yang sempat melemah.

Namun, yang dapat menjadi pantauan pada perdagangan hari ini adalah saham-saham grup Bakrie. Analis MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, pergerakan saham-saham yang tergabung dalam Bakrie Group harus dicermati.

Hal ini berkaitan dengan pembayaran pokok dan cicilan ke-20 Obligasi BTEL I-2007 senilai Rp650 miliar yang jatuh tempo pada 4 September 2012, setelah kemarin BTEL berhasil mendapat pinjaman senilai USD50 juta atau Rp450 miliar, dari Credit Suisse (CS).

"Ini berkaitan apakah suspensi saham PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) akan dibuka atau tidak, Rabu ini. Serta bagaimana nasib repo-repo saham Bakrie tersebut," ungkap dia dalam riset hariannya di Jakarta, Rabu (5/9/2012).

Diberitakan sebelumya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan (suspensi) perdagangan saham dan obilgasi BTEL. Hal ini dilakukan lantaran BTEL belum melunasi obligasi tahap I.

Namun, BTEL mengklaim sudah membayar sebagian utang obligasinya yang sebesar Rp650 miliar. Pada Jumat 31 Agustus 2012 lalu, perseroan memang telah membayar Rp250 miliar kepada pemegang obligasi BTEL beserta bunganya senilai Rp19,3 miliar melalui rekening Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Sementara sisanya sebesar Rp400 miliar lagi akan disetorkan oleh kreditur perseroan langsung kepada pemegang obligasi melalui rekening KSEI pada saat jatuh tempo, Selasa 4 September 2012.

Sebelumnya, manajemen BTEL menyebutkan akan menyelesaikan sisa pembayaran Rp400 miliar pada Senin sore, 3 September 2012, atau sehari sebelum jatuh tempo.

Akan tetapi, pada saat bersamaan bursa saham New York tutup pada Senin kemarin dikarenakan libur hari besar nasional, sehingga kreditur tidak bisa melakukan transaksi. Akibatnya, pembayaran baru bisa dilakukan pada Selasa 4 September 2012, bersamaan dengan jatuh tempo.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement