JAKARTA - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan obligasi subordinasi I-2011 berada di idAA dengan outlook negatif.
"Pefindo menetapkan kembali peringkat idAA atas Obligasi PUB (Penawaran Umum Berkelanjutan) I-2011 perusahaan sebesar maksimum Rp4 triliun," ungkap Pefindo dalam siaran persnya, Senin (10/9/2012).
Perubahan peringkat tersebut terutama didorong oleh turunnya harga jual nikel yang dapat memperburuk arus kas perseroan di tengah-tengah meningkatnya utang untuk mendanai ekspansi bisnis.
Peringkat tersebut mencerminkan sumber daya produk utama yang besar dan kualitas yang baik. Namun, peringkat dibatasi oleh pendapatan dan marjin yang berfluktuasi akibat dari harga nikel dan struktur permodalan yang agresif dalam jangka menengah untuk mendanani proyek di bisnis hilir.
Sekadar informasi, Antam adalah perusahaan tambang milik negara di Indonesia yang menghasilkan bijih nikel dan feronikel (FeNi), emas, bauksit, dan batu bara.
Lokasi kegiatan operasional perseroan tersebut berada di Sulawesi Tenggara dan Halmahera. Pada 30 Juni 2012 pemegang saham perusahaan terdiri dari Pemerintah Indonesia (65 persen) dan publik (35 persen).
(Widi Agustian)