JAKARTA – Inflasi pada September diperkirakan akan sedikit lebih tinggi. Hal ini, diprediksi akan membawa inflasi ke kisaran 4,6-4,8 persen secara year on year.
Pengamat Ekonomi, Telisa Feliyanti, menilai kenaikan inflasi dipicu karena telah ditetapkannya kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan penetapan penggunaan Pertamax bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Menuruntya, masyarakat khawatir harga akan melonjak karena dua faktor tersebut.
“Inflasi Oktober itu diprediksi 4,6-4,8 persen, itu dipicu karena ekspektasi masyarakat terhadap TDL dan Pertamax,” ujar Telisa saat dihubungi Okezone, Sabtu (29/9/2012).
Pengamat ekonomi dari Ec-Think ini menuturkan, prediksi tersebut tergantung ekspektasi masyarakat menanggapi TDL dan penetapan Pertamax. Menurutnya, bisa saja inflasi inti Oktober masih di kisaran 4,5 persen.
“Mengingat ini akhir tahun juga, ya paling minimal inflasi masih di kisaran 4,5 persen. Tetapi bisa juga di batas maksimal 4,6 persen sampai 4,8 persen,” tukas dia.
Seperti diketahui, berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Agustus 2012 tercatat sebesar 0,95 persen yang dipicu oleh kenaikan tarif angkutan udara sehubungan dengan lebaran.
Sementara inflasi tahun kalender tercatat 3,48 persen dan inflasi year on year 4,58 persen. Inflasi inti pada Agustus 2012 tercatat sebesar 0,97 persen dan inflasi inti year on year 4,16 persen.
(Martin Bagya Kertiyasa)