JAKARTA - Kementerian Perhubungan telah melakukan survei lapangan untuk mengetahui apa perbaikan yang perlu dilakukan terhadap Kereta Rel Listrik (KRL) non-ekonomi alias Commuter Line. Dari survei tersebut terdapat tiga poin yang paling diinginkan masyarakat.
"Saya kira ada standar pelayanan untuk kategori itu (comuter), dari berbagai survei yang diinginkan itu ketepatan, keselamatan dan keamanan. Itu tiga besar yang selalu diinginkan penumpang," jelas Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono di SINDO radio, MNC Tower, Jakarta, Senin (1/10/2012).
Survei ini, dilakukan lantaran pada hari ini KRL Commuter Line megalami peningkatan tarif sebesar Rp2.000. Dia melanjutkan, pihaknya ingin melihat satu kenaikan ini dibarengi peningkatan kepada masyarakat.
"Kita tidak serta merta menaikkan tanpa melilhat kemampuan dan kemauan untuk membayar. Kita belum bicara apakah tarif ekonomi akan naik, sekarang kan tarif non ekonomi, dan ini seiring dengan kenaikan inflasi," jelas dia.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan kereta ekonomi akan dihilangkan secara bertahap, sehingga nantinya semua kereta merupakan kereta berpendingin (AC). Menurutnya, hal ini dilakukan salah satunya karena letak geografis Indonesia.
"Semua pihak akan happy kalau kereta kita berpedingin, survei kita di lapangan, katakanlah masyarakat sebagian besar sangat menunjang adanya kereta api yang berpendingin," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)