Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

"Tender Migas Jangan Sampai Kalah"

Iwan Supriyatna , Jurnalis-Selasa, 09 Oktober 2012 |11:55 WIB
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - Tujuh BUMN ditunjuk untuk mengikuti lelang kontrak minyak dan gas (migas) yang diadakan oleh Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas). Lelang ini, diperkirakan mencapai Rp200 triliun per tahun.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta BUMN untuk merebut kontrak-kontrak migas yang ditenderkan BP Migas. Dahlan menuturkan, upaya untuk memenangkan tender tersebut harus melalui usaha dengan menyiapkan diri terlebih dahulu.

"Tender kita jangan kalah. Kita rumuskan dari segi kualitas. Selama ini, ada keluhan bahwa delivery-nya kurang baik, baik kualitas dan harganya juga. Intinya, bagaimana semaksimal mungkin tender harus jatuh ke dalam negeri," kata dia, usai Rapim di Kantor Danareksa, Jakarta, Selasa (9/10/2012).

Menurut Dahlan, selama ini BP Migas selalu mengkordinasikan kontraktor production sharing (KPS) dalam negeri dan asing yang berada di Indonesia. Dia melanjutkan, KPS tersebut anggarannya harus melewati BP migas sampai ke persetujuan tender.

Dahlan melanjutkan, tujuh BUMN dan perusahaan swasta tersebut dapat mempunyai peluang yang sama dalam merebut proyek migas senilai Rp200 triliun. Pasalnya perusahaan dalam negeri, khususnya BUMN memiliki kemampuan yang cukup baik. "Kami minta kepada BP Migas apa saja yang bisa dikerjasamakan BUMN agar uang Rp200 triliun bisa masuk ke dalam negeri," tukas dia.

Sebelumnya, BP Migas setiap tahunnya selalu menenderkan proyek-proyek migas senilai Rp200 triliun lebih. Karenanya, pada Senin, 8 Oktober kemarin, Dahlan mengajak tujuh dirut BUMN untuk bertemu langsung dengan pimpinan BP Migas.

Adapun tujuh BUMN tersebut di antaranya, PT Rekayasa Industri (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Asuransi Jasindo (Persero), PT Waskita Karya (Persero), PT Wijaya Karya Tbk, PT Adhi Karya Tbk, serta PT Hutama Karya (Persero).

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement