Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

APRDI Gelar Pameran Pekan Reksa Dana

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Minggu, 14 Oktober 2012 |17:04 WIB
APRDI Gelar Pameran Pekan Reksa Dana
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - Guna meningkatkan minat masyarakat berinvestasi di reksa dana, Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) akan menggelar even Pekan Reksa Dana Nasional. Kegiatan ini akan melibatkan pelaku industri Reksa Dana ini akan berlangsung pada 18-21 Oktober 2012.

Ketua Umum  Pekan Reksa Dana Nasional, Denny R Thaher, menyatakan APRDI ingin lebih memperkenalkan dan mendekatkan produk Reksa Dana kepada keluarga Indonesia. Itu sebabnya, acara ini diselenggarakan di Mall yang bisa menjadi representasi tempat beraktivitas sebagian besar keluarga Indonesia.

“Kami ingin keluarga Indonesia mulai menjadikan reksa dana sebagai pilihan utama berinvestasi, bukan lagi sebuah alternatif untuk berinvestasi," kata Denny dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (13/10).
 
Denny menambahkan, sebagai produk investasi, reksa dana bisa digunakan untuk mempersiapkan pendidikan anak, biaya pensiun ataupun untuk meningkatkan aset keuangan keluarga. Melalui Pekan Reksa Dana Nasional ini, masyarakat bisa mendapatkan informasi mengenai reksa dana, termasuk mengelola risikonya sehingga memiliki potensi keuntungan yang optimal.

Sejak diperkenalkan melalui undang-undang Pasar Modal pada tahun 1996, jumlah investor reksa dana di Indonesia tergolong masih sangat kecil, yaitu baru sekitar 161 ribu investor dengan dana kelolaan sebesar Rp170 triliun.

Jumlah dana kelolaan itu, tidak sebanding dengan simpanan masyarakat di perbankan yang mencapai Rp2.984 triliun per Agustus 2012. Sementara hingga April 2012 total rekening nasabah perbankan sebanyak 101.531.209 rekening.

Adapun prosentase dana kelolaan reksa dana terhadap produk domestik bruto (PDB) juga masih sangat rendah. Pada 2011, prosentasenya hanya 2,2 persen dari total PDB Indonesia senilai Rp7.427 triliun, sementara di 2010, di Malaysia prosentasenya sudah sekitar 49 persen, Thailand 20 persen dan Filipina mencapai 19,5 persen.

Minimnya jumlah investor reksa dana, berbanding terbalik dengan melesatnya kelas menengah Indonesia. Berdasarkan survey Bank Dunia 2010, populasi kelas menengah dengan pengeluaran USD2-USD20 dollar per hari mencapai sekitar 134 juta.

“Salah satu ciri kelas menengah adalah kebutuhan terhadap investasi makin tinggi. Makanya, agak ironis juga jika investor reksa dana masih kecil seperti sekarang,” katanya.

Denny menjelaskan, melalui  kegiatan job fair diharapkan para profesional maupun fresh graduate mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai industri reksa dana sehingga akan semakin banyak para profesional ataupun fresh graduate  yang terjun ke industri reksa dana. "Selain potensi pasarnya masih terbuka, profesi ini juga menawarkan jenjang karir yang menjanjikan,” tukas dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement