JAKARTA - UBS menyebut langkah Grup Bakrie yang mengajukan tukar guling saham bisa membuat nilai PT Bumi Resources Tbk (BUMI) semakin melorot.
Dalam proposal yang diungkapkannya, Grup Bakrie akan melepas kepemilikan di Bumi PLC sebesar 23,8 persen untuk ditukar dengan 10 persen kepemilikan di Bumi Resources.
Pada proposal tahap kedua, Grup Bakrie akan membeli 18,9 persen sisa saham Bumi PLC di unit usaha Indonesia senilai USD278 juta (Rp2,6 triliun). Bakrie kemudian dapat mengendalikan 29 persen saham Bumi Resources dan tidak perlu berhubungan dengan Bumi PLC.
Dalam proposal tahap ketiga, Bakrie akan membeli aset tambang lain milik Bumi PLC, yakni 85 persen saham di PT Berau Coal Energy senilai USD950 juta (Rp9,1 triliun).
"Kesepakatan itu awalnya diharapkan menghilangkan kontrol pemegang saham yang dominan dengan maksud menciptakan nilai tambah, salah satunya dengan mengurangi utang," jelas analis UBS, Andreas Bokkenheuser seperti dilansir dari Reuters, Minggu (28/10/2012).
Di sisi lain, UBS juga menurunkan target harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi Rp600 dari sebelumnya Rp800. Harga ini bisa saja lebih rendah mengintip harga batu bara yang terus melorot dan kondisi utang perseroan.
"Manajemen menyebut target harga jual rata-rata untuk tahun 2012 mencapai USD83-87 per ton, dari sebelumnya USD85-90 per ton. Guide baru itu adalah 1-5 persen di bawah perkiraan kami saat ini USD88 per ton. Dengan demikian, penurunan harga saham sesuai dengan kondisi perseroan," jelas Andreas.
(Widi Agustian)