Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BBM Naik 33%, Inflasi Bisa Capai 9%

Fakhri Rezy , Jurnalis-Rabu, 31 Oktober 2012 |14:36 WIB
 BBM Naik 33%, Inflasi Bisa Capai 9%
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi diprediksi dapat menggerus daya beli masyarakat. Akibatnya, inflasi dapat mencapai kisaran 9 persen, jauh dari prediksi pemerintah sebesar 4,5 persen.

"Kalau BBM naik Rp1.500 per liter kita perkirakan tambahan inflasi naik tiga persen, artinya bisa mencapai sembilan persen," kata Kepala Ekonom Bank Danamon, Anton Gunawan, dalam acara Kongres Perbanas XVIII di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (31/10/2012).

Anton mengatakan, angka tersebut diperkiakan jika ada kenaikan BBM dan didukung oleh melonjaknya harga minyak mentah mencapai USD120 per barel. "Menurut perhitungan kalau harga minyak sentuh USD115-USD120 per barrel itu (pemerintah) bisa menaikkan harga BBM," jelas dia.

Di sisi lain, dia menjelaskan, harga BBM bisa memaksa Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuannya (BI Rate) 100-125 basis poin. Namun sisi positifnya, rupiah dapat menguat seperti 2009 hingga pertengahan 2011, lantara capital inflow yang cukup deras. "Faktor penentu rupiah bisa menguat adalah seberapa besar intervensi dari Bank Indonesia," katanya.

Namun, tanpa kenaikan BBM bersubsidi, ekonomi Indonesia diperkirakan masih akan tumbuh 6,2-6,3 persen, dengan inflasi 6 persen (tanpa kenaikan harga BBM), BI rate mungkin naik sekitar 25 bps. "Current account deficit cenderung masih bersifat produktif karena pengaruh impor capital goods," tukas dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement