JAKARTA - Rencana pemerintah meminta PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sebagai investor pembangunan ruas tol Bawen-Solo, bagian dari Tol Semarang-Solo, masih belum menemukan titik temu.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto mengatakan dalam kesepakatan kontrak, Bawen-Solo memang baru akan dibangun pada 2016.
"Tapi kita mintanya 2014 jadi, PT Jasa Marga menolak karena lalu lintas kendaraannya belum penuhi syarat, takut rugi," ungkap dia, seperti dilansir dari situs resmi PU, Jakarta, Jumat (9/11/2012).
Guna mencari solusi permasalahan tersebut, Kementerian PU, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan dan Menteri Keuangan Agus Martowardojo akan membahasnya dengan Wakil Presiden Boediono. Pertemuan tersebut akan membicarakan dua opsi yang dimiliki Pemerintah.
Djoko melanjutkan, dua opsi tersebut ialah pemerintah memberikan dukungan finansial senilai Rp1,9 triliun atau meminta kepada PT Jasa Marga selaku investor ruas Semarang-Solo untuk membangun Bawen-Solo lebih awal dengan catatan adanya jaminan pengembalian dana konstruksi tersebut.
Seperti diketahui, proyek pembangunan jalan tol Ungaran-Bawen merupakan seksi ke II dari ruas jalan tol Semarang-Solo sepanjang 75,7 kilometer dengan nilai investasi sebesar Rp8 triliun.
Proyek jalan tol Semarang-Solo dibagi menjadi lima seksi yaitu seksi I Semarang-Ungaran (16,3 km) yang sudah beroperasi sejak diresmikan pada November 2011, seksi II Ungaran-Bawen (13,33 km), seksi III Bawen-Salatiga (18,2) km, seksi IV Salatiga-Boyolali (22,4 km), dan seksi V Boyolali-Karanganyar sepanjang 11,1 km.