Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Investor Singapura "Belanja" Rp1,5 T di Indonesia

Iwan Supriyatna , Jurnalis-Kamis, 15 November 2012 |16:53 WIB
Investor Singapura
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - Kadin Indonesia mengklaim telah ada 58 perusahaan (buyer) asal Singapura yang telah bertransaksi dengan pihak Indonesia pasca penyelenggaraan Trade Expo Indonesia bulan lalu. Beberapa perusahaan pun telah menyatakan niatnya untuk berinvestasi.  
“Nilai transaksi dari para buyer Singapura mencapai Rp1,5 triliun. Kami harapkan nilai akan terus meningkat karena sebenarnya mereka sangat antusias untuk berbisnis dengan pihak Indonesia,” ujar Ketua Kadin Komite Singapura Iwan Dermawan Hanafi melalui laporan tertulisnya, kepada Okezone, Kamis(15/11/2012).
 
Selain berinvestasi, perusahaan-perusahan Singapura mencari supplier dari Indonesia. Banyak dari mereka mencari beberapa komoditas seperti nut oil, buah-buahan, sayuran, teh, kelapa, gula dan produk olahan makanan dan minuman.
 
“Selain komoditas itu, beberapa dari mereka tertarik pada bijih besi dan berniat membangun smelternya, serta tertarik pada supplier Internet Mobile Content yang ada di Indonesia,” jelas dia.
 
Iwan menuturkan, kesempatan untuk berbisnis terbuka lebar bagi pihak asing untuk melakukan transaksi dengan pihak Indonesia. Menurutnya, kegiatan promosi bisnis harus bisa tersosialisasi dengan baik.
 
“Kami dukung pemerintah untuk meningkatkan perdagangan dengan pihak luar. Konsep yang dilakukan selama ini melalui B to B (business to business) contact sangat membantu kedua belah pihak untuk melakukan bisnis,” tambahnya.
 
Ke depan, koordinasi antara Kadin, Kementerian, BKPM dan keduataan besar harus bisa lebih dioptimalkan. Menurutnya, semua pihak harus bersinergi dan bekerjasama karena memiliki kapasitas yang penting dalam mendukung perdagangan dan invetsasi untuk Indonesia.
 
"Pelaku usaha perlu kemudahan-kemudahan sehingga hambatan-hambatan yang ada selama ini semestinya harus sudah bisa diminimalisir baik itu untuk praktik perdagangannya maupun akses untuk melakukan investasi di Indonesia,” tukas dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement