PLN Siap Pekerjakan Penyandang Disabilitas
MAKASSAR - Guna menegaskan komitmen pada program Community Empowering, PLN akan fokus pada pemberdayaan komunitas Penyandang disabilitas (penyandang cacat berkebutuhan khusus) pada 2013. Hal itu dilakukan ntuk memberikan akses yang lebih luas kepada para disable agar bisa mandiri.
"Pemberdayaan untuk para penderita disabilitas penting karena mereka masih ada yang didiskriminasi di tengah masyarakat. Mereka harus diberi akses untuk memperkuat kepercayaan dan kebanggaan diri," kata Koordinator Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) PT PLN (Persero) Edward Mangandar, kepada Okezone, di Makassar, Senin (3/12/2012).
"Dengan akses pendidikan dan pekerjaan yang setara dan berdaya, akan membuka peluang lebih luas bagi komunitas difable mendapatkan pekerjaan layak," tambah dia.
Edward berharap dengan program kepada para penyandang disabilitas ini, masyarakat berhenti mengeluh tetapi mengambil tindakan. Menurutnya, komitmen PLN melalui program kepada disabel ini akan diwujudkan melalui, pelatihan inklusif bagi guru SD dengan memperkenalkan sekolah inklusi kepada masyarakat luas.
"Kami juga siap merekrut penyandang disabilitas bekerja di PLN setempat sebagai realisasi Undang Undang Tenaga Kerja. Yang utama, kami menyiapkan latihan kewirausahaan kepada disable agar mereka dapat mandiri berinovasi dan berkreasi, "jelas Edward.
PLN pada 2012 telah menggelontorkan dana sebesar Rp50 miliar. Edward berharap jumlah dana sebesar itu masih ada tahun depan dan malah bisa bertambah. Data BPS 2009 menyebutkan, sebanyak enam juta penduduk Indonesia berkebutuhan khusus. Berturut-turut yaitu 1,7 juta (buta); 1,6 juta (difable fisik); 1,2 juta penyakit kronis; 779 ribu (disable mental), dan 603 ribu (buta/tuli).
Data PPCI Sulsel menyatakan penyandang disabilitas di Sulsel pada 2008 sebanyak 34.510 orang. Jumlah terbanyak di Kota Makassar yaitu 2.250 orang. Mereka terdiri atas penyandang disabilitas fisik, disabilitas mental dan penyandang disabilitas ganda (mental dan fisik).
(Martin Bagya Kertiyasa)
