JAKARTA - Indonesia pada 2012 lalu mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,23 persen. Meski mengalami kontraksi dari target sebesar 6,5 persen, namun pertumbuhan Indonesia ini tergolong tinggi.
Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) ke-17 Johannes Baptista Sumarlin menilai, pertumbuhan ekonomi sekarang campur aduk. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum diimbangi adanya peningkatan lapangan kerja.
Dia menuturkan, pertumbuhan ekonomi saat ini memang terlihat besar. Hal tersebut dibuktikan dari bertahannya Indonesia dari masa krisis ekonomi yang terjadi pada periode 1997-1998 hingga sampai saat ini.
"Dan itu perkembangan ekonomi yang cukup bagus," kata Sumarlin saat mengadakan konferensi persnya usai acara ulang tahun ke-80 dan Launching Bukunya di Hotel Borobudur, Jakarta (16/2/2013).
Dia menambahkan, walaupun pertumbuhan ekonomi tinggi, sayangya Indonesia belum dapat menyelesaikan permasalahan lapangan kerja yang sempit. "Itu bisa menimbulkan makin besarnya kesenjangan pada rakyat," tambahnya.
Menurutnya, hal tersebut kerap terjadi setelah era reformasi. "Dulu itu saya ikut mempertahankan eksistensi di negara Indonesia ini," jelas dia.
Karenanya, Sumarlin berharap pemerintah Indonesia dapat mencari solusi untuk permasalahan ini. "Mudah-mudahan pemerintah Indonesia bisa bertahan dan berkembang untuk menjadi negara yang lebih baik," tutupnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)