JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bumi Plc telah menolak rencana Philip Rothschild dan lebih memilih proposal keluarga Bakrie. Dengan demikian, usul Bakrie untuk keluar dari Bumi Plc dapat terealisasi.
Seperti diketahui, Bakrie telah memberikan beberapa opsi terkait dengan kisruh yang terjadi antara dia dengan Nat di Bumi Plc. Adapun usulan tersebut, yakni tahap pertama, Bakrie akan melepas kepemilikan di Bumi Plc sebesar 23,8 persen untuk ditukar dengan 10 persen kepemilikan di Bumi Resources.
Pada proposal tahap kedua, Grup Bakrie akan membeli 18,9 persen sisa saham Bumi PLC di unit usaha Indonesia senilai USD278 juta atau setara Rp2,6 triliun (Rp9.600 per USD). Bakrie kemudian dapat mengendalikan 29 persen saham Bumi Resources dan tidak perlu berhubungan dengan Bumi PLC.
Dalam proposal tahap ketiga, Bakrie akan membeli aset tambang lain milik Bumi PLC, yakni 85 persen saham di PT Berau Coal Energy senilai USD950 juta (Rp9,1 triliun).
Untuk memuluskan rencananya, ini Bumi Plc meminta Grup Bakrie menyediakan 'uang muka' senilai USD50 juta. Dengan demikian, Bakrie masih membutuhkan dana segar mencapai USD228 juta atau setara Rp2,2 triliun (dengan kurs Rp9.650 per USD). Bakrie pun diberikan waktu lima hari untuk menyetorkan dana segar tersebut ke escrow account.
Padahal, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) punya total utang senilai USD3,79 miliar atau setara Rp 36 triliun sampai 2017. utang-utang itu akan jatuh tempo setiap tahunnya dengan nilai yang berbeda. Pada tahun ini, utang yang harus dilunasi mencapai USD254,5 juta.
Sementara di 2014 dan 2015, nilai utang yang harus dibayarkan cukup tinggi, yaitu masing-masing senilai USD1,23 miliar dan USD1,062 miliar. Sedangkan di 2016 kembali turun dan menjadi hanya USD530 juta. Di 2017 nanti, sebesar USD700 juta. Moodys dan S&P sudah menurunkan outlook utang BUMI itu dari BB- menjadi B+.
Akibatnya, ada beberapa aset Bakrie yang bakal di lego untuk melunasi utangnya melalui anak usahanya PT Bakrie Swastika Utama (BSU), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), akan melepas sebagian kepemilikannya untuk membayar utang.
Sebagian saham PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS), anak usaha Grup Bakrie ini berencana melepas sebagian kepemilikan sahamnya untuk membiayai proyek besarnya. Setidaknya ada tiga proyek besar yang akan dikerjakan salah satu tambang Grup Bakrie tersebut.
Selain itu, PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), melalui anak usahanya, PT Bakrie Toll Road (BTR), melepas lima ruas tol ke Grup MNC senilai Rp 2 triliun. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) juga berencana melepas kepemilikan saham di anak usahanya, PT Bakrie Pipe Industries.
Dan yang terakhir, adalah saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) Induk usaha TvOne dan ANTV ini disebut-sebut akan dijual untuk mengurangi utang-utang Grup Bakrie. Namun, kabar tersebut dibantah pemilik Grup Bakrie yaitu Aburizal Bakrie.
Bakrie memang menang dalam perseteruan dengan Rothschild di Bumi Plc, tapi apa langkah selanjutnya untuk kemajuan perusahaan ?
(Martin Bagya Kertiyasa)