Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kemenakertrans Dorong Penempatan TKI Formal ke Jerman

Iman Rosidi , Jurnalis-Jum'at, 05 April 2013 |16:55 WIB
Kemenakertrans Dorong Penempatan TKI Formal ke Jerman
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jerman sepakat untuk meningkatkan kerjasama bilateral di bidang ketenagakerjaan. Kesepakatan ini terungkap dalam pertemuan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dengan Sekretaris Parlemen Nasional Jerman Ralf Brauksiepe di kantor Kemenakertrans.

Kerjama bilateral Indonesia-Jerman ini antara lain meliputi peningkatan di bidang pelatihan kerja, informasi pasar kerja dan fasilitasi pelatihan instruktrur Balai Latihan Kerja (BLK).

Selain itu, disepakati pula adanya penjajakan dan persiapan teknis untuk penempatan tenaga Kerja Indonesia (TKI ) Formal yang memiliki keterampilan kerja (skill) tinggi di Jerman.

Kesempatan kerja yang tersedia di Jerman antara lain dokter dan perawat, engineering (Insinyur teknik), IT dan Teknik Informatika, otomotif, sciene, matematika dan  ahli industri lainnya.

"Kerjasama ketenagakerjaan Indonesia–Jerman yang selama ini terjalin harus ditingkatkan dan diperluas. Bila selama ini lebih terfokus pada kerjasama pelatihan kerja, maka ke depannya kita dorong penempatan TKI formal ke  Jerman," kata Menakertrans Muhaimin Iskandar di kantor Menakertrans, Jumat (5/4/2013).

Muhaimin mengatakan, adanya kesempatan kerja bagi penempatan TKI formal terbuka luas di Jerman harus disambut dengan penyiapan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan kompetensi kerja yang tinggi.

"Kesempatan kerja masih terbuka luas di Jerman. Namun memang yang dibutuhkan adalah TKI formal yang memiliki skill khusus yang memiliki keahlian tertentu sesuai kebutuhan pasar kerja di sana," jelas Muhaimin.

Muhaimin menjelaskan dalam pertemuan itu ditemukan informasi bahwa permasalahan kependudukan di Jerman adalah banyaknya aging population (penduduk usia lanjut) serta banyaknya tenaga kerja Jerman yang bekerja di luar negeri.

Oleh karena itu, kata Muhaimin Indonesia harus memanfaatkan kesempatan kerja ini sekaligus mendorong agar semakin banyak penempatan TKI formal di luar negeri ketimbang TKI informal yang bekerja di sektor domestik (domestic worker).

Namun Muhaimin mengakui tidak mudah untuk dapat bekerja di sana. Selain membutuhkan keterampilan, kompetensi kerja serta keahlian khusus, persaingan kerja antar tenaga kerja asing di Jerman tergolong tinggi juga.

"Kita mendorong dan menyebarluaskan informasi kerja ini bagi para TKI formal dan tenaga kerja profesional yang ingin bekerja di Jerman. Apalagi aspek perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja di sana termasuk baik,"tukasnya. (wan)

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement