JAKARTA - Mantan Ketua Umum Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin) Aburizal Bakrie menanggapi isu kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan dua harga dianggap masih sangat kecil biaya subsidinya. Jika terjadi putusan dengan dua harga, maka diperkirakan nilai subsidi BBM senilai Rp20 triliun.
"Penghematan sekarang hanya Rp20 triliun, dan itu terlalu kecil, saya harap seharusnya ada penghematan Rp50 triliun sampai Rp70 triliun," terang Aburizal kepada wartawan, di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis (25/4/2013).
Kendati demikian, Aburizal menegaskan bahwa saat ini seluruh masyarakat Indonesia harus tetap menjalankan keputusan dari pemerintah mengenai putusan menaikkan harga BBM.
"Pemerintah sudah menentukan dua harga, kita harus menjalani, kita harus menyelamatkan orang miskin, jangan membuat yang miskin semakin miskin," jelasnya.
Sebelumnya, rencana pemerintah untuk menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan menetapkan opsi dua harga BBM subsidi direalisasikan setelah aksi hari buruh 1 Mei nanti.
"Tentu dengan adanya hari (buruh) tersebut, kita tunggu putusan pemerintah seperti apa," ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, beberapa waktu lalu.
Jero menjelaskan, putusan mengenai penetapan dua harga juga masih menunggu kepulangan Presiden yang saat ini masih berada di Singapura. Menurut dia, meski sudah mengerucut, opsi ini masih terus dibahas oleh pemangku kepentingan terkait. (wan)
(Widi Agustian)