JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengatakan kajian lanjutan untuk penambahan kilang minyak dengan menggandeng dua negara Timur Tengah akan dilakukan mulai tahun depan.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Afdal Bahaudin menjelaskan, kedua perusahaan yang akan memperbesar kapasitas pengolohan minyak crude (mentah) Indonesia tersebut adalah Kuwait Petrlouem Corporation, dan Saudi Aramco.
"Yang Kuwait itu government sementara Saudi Aramco memang mereka tawarkan pada kita. Mudah-mudah bisa kita kaji mulai tahun depan," ujar Afdal, di Jakarta, Senin (20/5/2013).
Afdal mengungkapkan, dua kilang yang akan dibangun berlokasi di Tuban dan dan Bontang dengan kapasitas pengolahan mencapai 900 ribu barel per hari. Afdal menyebutkan, pihak kedua perusahaan tersebut juga mengharapkan adanya harga keekonomian atas kerja sama pembangunan unit kilang tersebut.
"Nah, mereka minta itu jadi kami juga masih hitung juga harga keekonomian kilang tersebut. Tapi soal insentif kami kembalikan lagi oleh pemerintah," jelas Afdal.
Menurut Afdal, Pertamina masih mengikuti tindak lanjut pemerintah terkait keputusan untuk menambah unit kilang yang ada di Indonesia. "Dan saat ini pemerintah pun sedang membahas permintaan kedua perusahaan tersebut untuk memperoleh insentif," tandas Afdal.
(Martin Bagya Kertiyasa)