Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hatta: Reformasi 1998, Titik Tolak Jayanya Ekonomi RI

Dina Mirayanti Hutauruk , Jurnalis-Selasa, 21 Mei 2013 |12:35 WIB
Hatta: Reformasi 1998, Titik Tolak Jayanya Ekonomi RI
Menko Perekonomian Hatta Rajasa
A
A
A

JAKARTA - Meski banyak kekurangan di berbagai sektor, namun Menko Perekonomian Hatta rajasa mengakui gerakan reformasi 1998 menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia (economy global power) ditandai tingginya pertumbuhan ekonomi di atas enam persen setiap tahunnya.

"Gelombang reformasi menghasilkan perkembangan ekonomi yang menggembirakan, Indonesia masih mengalami growth di atas 6 persen." ungkap Hatta dalam diskusi Demokrasi dan Pembangunan di Indonesia di Hotel Le Meridien Jakarta, Selasa (21/5/13).

Menurut Hatta ,gerakan reformasi menghasilkan masyarakat kelas menengah (middle class) mencapai 55 juta menjadikan Indonesia sebagai pasar internasional atau pangsa pasar terbesar di kawasan Asean.

Hatta menambahkan, harus ada reformasi gelombang kedua yakni politik kesejahteraan dalam arti semua harus ditegakkan dalam upaya mengurangi kesenjangan. "Intinya justice for all banyaklah yang harus kita perbaiki," pungkas Hatta.

Sementara itu Ketua Dewan Direktur SMC (sabang merauke circle) Syahganda Nainggolan menilai 15 tahun berjalannya reformasi di Indonesia masih menyisakan banyak catatan merah. Salah satunya, demokratisasi dalam politik menyebabkan munculnya oligarki baru (kekuasaan dipegang kelompok elite), baik di tubuh pemerintahan, dunia bisnis, maupun di kalangan masyarakat sipil.

Menurut Syahganda, momentum 15 tahun reformasi ini perlu dijadikan renungan karena akan adanya transisi kepemimpinan nasional tahun 2014.

"Bagaimana kita menilai reformasi yang sudah berjalan ini? Sejauh mana keberhasilan dan tantangan yang ada dapat dihadapi Indonesia." tukas Syahganda. (wan)

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement