Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Biaya Pembangunan Pabrik Kimia Farma Naik Rp300 M

Rizkie Fauzian , Jurnalis-Selasa, 28 Mei 2013 |08:31 WIB
Biaya Pembangunan Pabrik Kimia Farma Naik Rp300 M
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) memerlukan anggaran sebesar Rp700 miliar untuk ekspansi pembangunan pabrik baru di daerah Banjaran, Bandung Jawa barat. Selain itu, perseroan juga menganggarkan Rp17 miliar untuk pabrik pil Keluarga Berencana (KB) dan Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR).

Presiden Direktur KAEF Rusdi Rosman mengatakan, pembangunan pabrik baru ini mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp400 miliar meningkat menjadi Rp700 miliar.

"Karena kami belum memperhitungkan seperti pengurusan pra kualifikasi World Health Organization (WHO) guna memenuhi standar produk farmasi internasional, sementara itu untuk pabrik pil KB dan AKDR tahun ini hanya renovasi dan revitalisasi mesin saja,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/5/2013).

Lebih lanjut dia mengungkapkan, meskipun pembangunan pabrik baru yang menelan biaya lebih tinggi, namun dia tidak merasa khawatir. Menurutnya, anggaran sebesar Rp700 miliar tersebut sudah termasuk di dalamnya untuk membangun pabrik herbal Fitofarmaka.

Sementara pabrik baru tersebut akan menambah kapasitas produksi lini onkologi atau produk yang mampu mendeteksi dan mengobati kanker dan menambah kapasitas produksi produk injeksi, salep dan krim obat.

“Saat ini sedang dalam proses pengurusan perizinan, mungkin sudah bisa beroperasi pada 1,5 tahun mendatang. Pabrik tersebut akan dibangun di lahan seluas 5 ha,"jelasnya.

Perseroan juga optimistis dengan pembangunan pabrik ini dapat meningkatkan utilisasi pabrik hingga 100 persen atau lebih tinggi dibandingkan sebelumnya sebesar 90 persen. Hal tersebut karena perseroan memperoleh lelang e-catalog obat generik dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement