Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Chevron Survei Sumber Geotermal di Aceh

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Rabu, 12 Juni 2013 |12:23 WIB
Chevron Survei Sumber Geotermal di Aceh
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Jasa Daya Chevron unit usaha dari Chevron Indonesia ditugaskan untuk melakukan survei pendahuluan panas bumi di Geureudong, Aceh. Penugasan ini dilakukan setelah menerima penunjukan dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Kami dengan segera menugaskan tim untuk menindaklanjuti kegiatan survei pendahuluan ini dengan pemerintah daerah sesuai dengan penetapan," kata Direktur Jasa Daya Chevron Paul E Mustakim saat pembukaan Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition 2013 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (12/6/2013).

Paul menjelaskan, melalui penugasan ini, Chevron selama 12 bulan akan melakukan survei geologi, geofisika, dan geokimia di sekitar wilayah Gunung Geureundong seluas 108.500 hektar, yang lokasinya masuk dalam tiga kabupaten, yakni Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah, dan Kabupaten Aceh Utara, provinsi Nangroe Aceh Darussalam.

Penugasan ini, dilakukan melalui surat Keputusan Menteri ESDM bernomor 1905/K/30/MEM/2013 yang ditetapkan 5 April 2013. Surat itu menyebutkan bahwa survei dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik nasional, daerah Gunung Geureudong yang diperkirakan mempunyai potensi energi panas bumi yang layak dikembangkan.

"Saat ini, Chevron dalam persiapan sosialisasi terkait kegiatan survei ini kepada pemerintah daerah di ketiga kabupaten itu. Sosialisasi kami targetkan akan selesai dalam dua bulan dan setelah itu kami baru memulai studi pendahuluan untuk studi geologi," imbuhnya.

Menurut Paul, studi geologi yang dijadwalkan berlangsung selama empat bulan mencakup pengumpulan data-data batuan, pengambilan data-data koordinat lokasi dan interpretasi citra satelit untuk mendapatkan potensi daerah lokal pemetaan lapangan.

Kegiatan survei geologi akan dilaksanakan berbarengan dengan survei geokimia dan geofisika yang masing-masing diperkirakan akan memakan waktu selama empat bulan dan delapan bulan. Pada kegiatan survei geokimia akan dilakukan pengambilan sampel fluida, gas dan kondensat uap untuk daerah manifestasi panas bumi yang dapat berupa mata air panas, dan fumarole.

Pada kegiatan geofisika, Chevron akan melakukan pengukuran menggunakan gelombang elektromagnetik dari titik-titik tertentu. Hasil dari survei geologi, geokimia dan geofisika akan diproses dan analisa untuk mendapatkan perkiraan potensi energi panas bumi. 

Data dan analisa yang didapat dari survei pendahuluan akan diserahkan kepada Kementrian ESDM untuk dipakai sebagai acuan menentukan wilayah kerja pertambangan panas bumi (WKP) yang kemudian dapat ditenderkan oleh pemerintah sesuai dengan Peraturan Pemerintah 59/2007.

"Kami berharap hasil dari survei pendahuluan menunjukkan hasil yang baik dan dapat dikembangkan secara komersial untuk mendukung kegiatan perekonomian di Provinsi Aceh," katanya.

"Chevron juga berminat dan meminta dukungan baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk mengembangkan dan mengelola lapangan panas bumi Gunung Geureudong  sesuai dengan Peraturan Pemerintah," tutur Paul.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement