Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Dia Faktor Penyebab Rupiah Tumbang

Rizkie Fauzian , Jurnalis-Minggu, 16 Juni 2013 |11:38 WIB
Ini Dia Faktor Penyebab Rupiah Tumbang
Ilustrasi. (Foto: okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah sepanjang pekan ini berkubang di zona merah. Banyaknya faktor negatif yang menekan rupiah membuat nilai mata uang Garuda semakin tertekan sangat dalam di pekan kemarin.

Menurut Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, faktor-faktor dari dalam negeri antara lain aksi menghindari rupiah karena belum jelasnya pemberlakuan kenaikan harga BBM menjadi sentimen negatif sepanjang pekan ini.

"Tidak cukup sampai di situ, pergerakan nilai tukar Rupiah juga masih di zona merah meskipun Bank Indonesia (BI) telah melakukan aksi operasi pasar melalui intervensi dan menaikan suku bunga FASBI sebesar 25 bps di menjadi enam persen," ungkapnya dalam riset, Minggu (16/6/2013).

Di sisi lain, intervensi BI dengan menggunakan cadangan devisa justru direspon negatif karena akan mengurangi jumlahnya, diketahui adanya rilis bahwa cadangan devisa telah turun sebanyak USD105 miliar atau -5,7 persen YTD dan kenaikan BI rate sebanyak 25 bps menjadi enam persen belum cukup ampuh menguatkan mata uang Garuda ini.

Sementara itu, suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility masing-masing tetap sebesar 4,25 persen dan 6,75 persen.

"Langkah ini belum berdampak karena kenaikan tajam yen setelah pelaku pasar di Jepang banyak melepas kepemilikan di obligasi luar negerinya dan apresiasi USD dengan sentimen rencana penarikan stimulus The Fed," jelas dia.

Selain itu, menurut Reza, faktor dari global yanng turut mempengaruhi pergerakan rupiah adalah turunnya won dan AUD karena imbas kenaikan tajam yield U.S Treasury dan melemahnya AUD pasca tetapnya angka consumer confidende dan turunnya data investment lending for homes yang menandakan adanya perlambatan di sektor perumahan.

"Selain itu apresiasi USD pasca komentar Kepala The Fed St Louis, James Bullard, yang mengatakan kondisi pasar tenaga kerja telah membaik sejak musim panas lalu sehingga memunculkan kembali spekulasi penarikan stimulus The Fed," imbuh dia.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement