JAKARTA - PT Aneka Tambang (Persero) Tbk mengaku, hingga akhir Juni 2013 pihaknya baru menggunakan 18 persen atau setara dengan Rp1,1 triliun belanja modalnya (capital expenditure/capex) dari target capex di tahun 2013 ini yang sebesar Rp5,95 triliun.
"Realisasi capex hingga akhir Juni ini merefleksikan fase perusahaan yang tengah bertumbuh, kami berkomitmen untuk bertumbuh dengan memperhatikan prinsip prudent dalam merealisasikan proyek-proyek pengembangan yang bersifat hilir dan melakukan kegiatan eksplorasi untuk meningkatkan nilai pemegang saham di tengah kondisi harga komoditas yang kurang baik saat ini," ujar Direktur Utama Aneka Tambang, Tato Miraza dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu (27/7/2013).
Tato menjelaskan, sekitar 76 persen dari Rp1,1 triliun capex Antam dibelanjakan untuk investasi pengembangan, sedangkan 16 persen dibelanjakan untuk investasi rutin dan sisanya untuk biaya ditangguhkan terutama terkait dengan kegiatan eksplorasi. Selain itu capex juga digunakan untuk investasi pengembangan pada proyek seperti Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) sebesar Rp322 miliar dan proyek Feronikel Halmahera Timur sebesar Rp200 miliar.
"Untuk capex rutin, belanja modal terbesar digunakan di Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Emas yang sebesar Rp105 miliar, Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia sebesar Rp24 miliar dan UBP Nikel Sulawesi Tenggara sebesar Rp17 miliar," tukas dia.
Sedangkan sampai dengan akhir Juni 2013, konstruksi proyek-proyek utama Antam yakni pada proyek Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan, proyek Feronikel Halmahera Timur, proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa, yang juga telah mencakup pembangunan PLTU Pomalaa, berjalan on track.
"Kemajuan EPC proyek CGA Tayan ini telah mencapai 95 persen, sementara untuk proyek Feronikel Halmahera Timur, progress EPC proyek sudah mencapai 5 persen dan kemajuan EPC proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa," tutup Tato.
(Rani Hardjanti)