Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

2 Penyebab Insentif Infrastruktur Tak Diminati

Fakhri Rezy , Jurnalis-Rabu, 31 Juli 2013 |14:20 WIB
2 Penyebab Insentif Infrastruktur Tak Diminati
Ilustrasi. (Foto: Heru/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah menyuguhkan berbagai insentif demi mendorong investasi di bidang infrastruktur tersebut. Meski demikian, banyak investor yang belum memanfaatkan insentif yang diberikan ini.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, ada dua kemungkinan kenapa peminat insentif tersebut minim.

Pertama, para investor bidang infrastruktur, sudah merasa cukup dengan return of equity (ROE) dari proyek infrastruktur tersebut, sehingga mereka menilai insentif tersebut hanya sebagai pemanis yang diberikan. Sementara yang kedua, pengusaha sudah cukup berminat dari investasi awalnya.

"Sehingga dua kemungkinan, satu dia makan basonya (infrastruktur) saja sudah, apalagi makan insentifnya. Kedua, dia sudah kenyang dengan basonya (infrastruktur), jadi sudah cukup bagi dia dengan yang ada di Indonesia, sekarang sudah cukup menarik," tutur dia di kantornya, Jakarta, Rabu (31/7/2013).

Bambang melanjutkan, bila investor sudah puas hanya dengan ROE yang dihasilkan dari proyek infrastruktur tersebut, seharusnya para investor tersebut tidak perlu mengambil insentif yang diberikan.

"Karena ada insentif lain yang tak boleh dilupakan yaitu pasar. Jadi dia sudah makan baso kenyang, liat itu (insentif), ya mau makan atau enggak optional. Saya enggak usah ambil deh, soalnya bikin kenyang, kebanyakan. Misalnya, itu kan sama juga insentif," tukas dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement