Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sri Mulyani: Nilai Pungutan Remitansi Terlalu Tinggi

Fakhri Rezy , Jurnalis-Senin, 19 Agustus 2013 |11:13 WIB
Sri Mulyani: Nilai Pungutan Remitansi Terlalu Tinggi
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Banyakanya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri membuat total pengiriman uang (dana) yang dibawa masuk oleh pekerja migran alias remitansi di Indonesia meningkat. Namun, biaya remitansi tersebut dinilai masih tinggi.

Managing Director World Bank (WB) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, banyak TKI yang megirim kembali gaji ke Indonesia. Pada triwulan I-2013 saja, tercatat dana yang masuk mencapai USD8,5 juta, naik dari triwulan yang sama di tahun sebelumnya.

Sayangnya, dia menilai saat ini biaya remitansi tersebut masih tinggi. "Banyak remitansi yang dikirimi, mereka bayar 15-20 persen. Harusnya bisa dikurangi 5 persen, dengan dikurangi 5 persen lebih rendah, uang akan bisa digunakan," kata dia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (19/8/2013).

Selain itu, dia menilai perlunya ada kemudahan di negara-negara Asia. Kemudahan tersebut, yakni dengan tidak memberikan visa. "Seperti kalau di India, bisa memberi ID yang kita datang ke sana enggak perlu visa lagi, dan bisa menggunakan seluruh ID," kata dia.

Adapun sumber aliran masuk remitansi berasal dari beberapa negara yakni, Hong Kong, Singapura, Arab Saudi, Qatar, Malaysia, Brunei Darussalam dan Taiwan. Sedangkan aliran masuk remitansi yang terbesar hanya ada dua negara, yakni Malaysia dan Arab Saudi. Dimana kedua negara tersebut merupakan kantung terbesar TKI.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement