Pelemahan Rupiah Sebabkan IHSG Goyah
JAKARTA - Sentimen perdagangan saham hari ini datang dari dalam dan luar negeri, di antaranya dari Jepang, di mana impor negara tersebut meningkat dalam jumlah terbesar sejak 2010. Hal tersebut memperbesar defisit neraca perdagangan Jepang meskipun ekspor juga mengalami peningkatan.
Di sisi lain, data-data perumahan di China dan Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan, diikuti oleh prediksi naiknya penjualan rumah di AS memberikan sentimen positif atas outlook dari kedua negara tersebut.
"Dari dalam negeri, penetapan BI rate pada level 6,5 persen memberikan tekanan lebih jauh terhadap rupiah. Hal tersebut membuat investor cenderung waspada dalam melakukan transaksi di pasar modal," ungkap Relitrade Securities dalam risetnya di Jakarta, Senin (19/8/2013).
Secara teknikal IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan jangka pendeknya setelah kemarin bergerak turun menembus batasan support-nya ditambah dengan pergerakan gap down yang cukup besar, stochastic menunjukkan adanya ruang pelemahan yang masih sangat luas.
"Perkiraan range hari ini adalah 4.513-4.608 dengan 4.513 sebagai batasan maksimal dari bullish trend," kata riset tersebut.
(Martin Bagya Kertiyasa)
