Dalam 8 Tahun, Investasi Asing Naik 463%
JAKARTA - Jumlah investasi di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, baik dalam negeri maupun dari luar negeri. Bahkan investasi dalam kurun delapan tahun terakhir mampu naik lima kali lipat.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam mengatakan, sebelum Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Theo F Toemion diadili dan ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), jumlah investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) hanya sebesar Rp21 triliun, tapi pada 2013, jumlah investasi PMDN itu naik jadi Rp51 triliun.
"Sementara untuk investasi Penanaman Modal Asing (PMA), sebelum mantan Kepala BKPM diadili dan dihukum KPK, pada 2005, jumlah investasinya hanya USD3 miliar, tapi pada 2013 naik jadi USD15,9 miliar," jelas dia seperti dilansir dari situs Setkab, Senin (31/3/2014).
Dengan demikian, maka PMA selama periode 2005-2013 atau selama delapan tahun terakhir naik USD13,9 miliar atau setara dengan 463,33 persen.
Sekadar informasi, Realisasi investasi proyek penanaman modal pada triwulan IV (Oktober-Desember) 2013 adalah sebesar Rp 105,3 triliun, untuk kedua kalinya sejak triwulan III tahun 2013 realisasi investasi menembus angka Rp 100 triliun. Jika dibandingkan dengan capaian periode yang sama pada 2012 terjadi peningkatan realisasi investasi sebesar 26,4 persen dari Rp 83,3 triliun.
Jika perolehan realisasi investasi dari triwulan I sampai IV diakumulasikan maka realisasi investasi proyek penanaman modal (Januari-Desember adalah sebesar Rp 398,6 triliun yang terdiri dari realisasi investasi triwulan I Rp 93 triliun, triwulan II Rp 99 triliun, triwulan III Rp 100,5 triliun dan triwulan IV Rp 105,3 triliun
Pada triwulan IV 2013 realisasi investasi PMDN mencapai angka Rp 34 triliun dan realisasi PMA sebesar Rp 71 triliun sedangkan total realisasi investasi PMDN selama tahun 2013 mencapai Rp 128 triliun dan realisasi investasi PMA sebesar Rp 270,4 triliun.
Perkembangan realisasi investasi PMDN periode Januari-Desember 2013 berdasarkan 5 sektor usaha terbesar adalah listrik,gas dan air dengan capaian Rp 25,8 triliun, pertambangan Rp 18,8 triliun, industri makanan Rp 15,1 triliun, transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp 13,2 triliun serta industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi dengan nilai Rp 8,9 triliun.
Realisasi PMDN berdasarkan lokasi proyek yang terbesar adalah Jawa Timur Rp 34,8 triliun, Kalimantan Timur Rp 15,8 triliun dan Jawa Tengah Rp 12,6 triliun.
(Martin Bagya Kertiyasa)
