Blok tersebut akan habis kontrak pada tahun 2017 dan saat ini masih dikelola oleh Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation.
"Semua pihak butuh kejelasan, pemerintah sudah kasih arah jelas, arahnya kasih ke Pertamina," tegas Sudirman di Lhokseumawe, Aceh, Senin (9/3/2015).

Sudirman menambahkan, namun untuk besarannya persentase masih dalam tahap negosiasi antara Pertamina dengan pengelola blok yang lama. Walaupun Pertamina meminta pengelolaan blok secara 100 persen atau mayoritas, tetapi perusahaan pelat merah tersebut akan menggandeng Total.