JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus melakukan upaya persiapan transisi pengalihan kelola pada Blok Rokan. Hal ini dilakukan agar tak ada penurunan produksi seperti yang terjadi pada Blok Mahakam.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya terus melakukan negosiasi agar bisa terlibat dalam produksi lebih awal. Dirinya berharap dalam waktu dekat sudah ada skema pengelolaan masa transisi yang bisa diterapkan.
"Itulah, saat Agustus 2021 jangan sampai ada decline rate yang tinggi," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Baca Juga: Kapan Pertamina Mulai Ngebor Minyak di Blok Rokan?
Menurut Nicke, pada Blok Mahakam memang terus mengalami laju penurunan produksi sejak dikelola oleh Pertamina pada 2018. Beberapa faktor yang menyebabkan penurunan produksi alamiah di Blok Mahakam terjadi karena di tahun 2017 lalu di mana realisasi pengeboran di Blok Mahakam hanya sebanyak 4 sumur.
"Di 2017 pengeboran hanya 4 sumur, sehingga ketika kita masuk kita melakukan eksplorasi masif," ucapnya.
Baca Juga: Jelang Alih Kelola, SKK Migas Jaga Produksi Blok Rokan
Oleh karena itu, saat ini perseroan berencana mencari partner untuk pengelolaan Blok Mahakam. Hal ini juga untuk menjawab keinginan Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk mencari partner dalam produksi minyak.
Hingga saat ini sudah ada beberapa perusahaan telah mengajukan minat untuk ikut berpartisipasi mengelola blok migasnya. Namun dirinya belum mau membeberkan lebih jauh soal perusahaan yang sudah mengajukan minat.