"Resources (uranium dan thorium) kita sangat luar biasa, kita sangat siap," tegas Menteri Ristek dan Dikti Muhammad Nasir saat ditemui Okezone di Jakarta Convention Center, Jakarta (20/3/2015).
Nasir pun mencontohkan, persiapan SDM yang mumpuni untuk pembangunan PLTN adalah bergabungnya orang Indonesia dalam organisasi International Atomic Energy Agency (IAEA).
"Salah satu direktur di IAEA itu orang Indonesia orang Batan, kalau kita enggak manfaatkan, sayang. Kalau ditanya siapa atau enggak, kita sangat siap, problemnya, masyarakatnya siap enggak? Itu yang penting," jelasnya.
Saat ini langkah untuk membuat masyarakat mengenal energi nuklir adalah dengan membangun Laboratorium Listrik Tenaga Nuklir yang disebut dengan Rekayasa Daya Eksperimen (RDE).
"Untuk sosialisasi untuk reaktor laboratorium sudah dimulai sekarang. Kalau pembangkit kita mulai kenalkan," tukasnya.
(Rizkie Fauzian)