JAKARTA - Permintaan kebutuhan pokok yang semakin meningkat pada bulan Ramadan maupun hari tertentu, membuat pemerintah memungkinkan hanya menyimpan bahan pokok selama sebulan saja. Lebih awal dari rencana yang diperkirakan sebelumnya hingga 3 bulan.
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, sejauh ini memang pemerintah masih memperkirakan untuk menyimpan bahan pokok setidaknya selama 3 bulan. Namun, keputusan itu harus tetap menyesuaikan dengan kondisi permintaan pada situasi tertentu.
"Paling tidak itu adalah 3 bulan, tapi dalam kondisi seperti sekarang situasi kaya Ramadan dan bulan- bulan yang permintaannya meningkat itu tidak bisa 3 bulan. Itu mungkin bisa satu bulan saja, artinya dia tidak boleh simpan dan harus keluarkan," tutur Rachmat usai acara buka puasa bersama di Kementerian Perdagangan,Jakarta, Jumat (26/6/2015).
Rachmat mengungkapkan, sejauh ini pihaknya masih mengkaji mengenai berapa lama stok yang harus disimpan. Dikarenakan setiap daerah memiliki volume konsumsi yang berbeda-beda.