SURABAYA - Ormas Nahdlatul Ulama (NU) menggagas akses pinjaman modal hanya membutuhkan rekomendasi dari seorang Kiai. Nilai pinjaman itu Rp1,5 Juta hingga Rp10 Juta. Untuk program ini, Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI menyediakan dana hingga Rp1,5 Triliun dan akan dikelola oleh sejumlah lembaga keuangan di bawah NU. Program ini akan berjalan di awal 2017.
Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Jainal Effendi mengatakan, akses modal dengan menggunakan rekomendasi kiai ini disediakan dana hingga Rp1,5 triliun. Dana tersebut merupakan kerjasama antara Pengurus Besar Nahdhotul Ulama (PBNU) dengan Kementerian Keuangan RI.
"Pinjaman ini sangat mudah khusus untuk warga NU. Minimal pinjaman Rp1,5 juta dan maksimal Rp10 juta," kata Jainal di sela-sela rangkaian NU Expo 2016 di JX International, Surabaya, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jumat (23/12/2016).
Jainal juga mengatakan, skema pembiayaan dengan model dana bergulir ini diharapkan mampu memberikan multiplier effect kepada perekonomian warga NU. Dengan menyasar segmen pembiayaan Ultra Mikro, dana tersebut akan dikelola oleh Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren), Koperasi Syariah dan sejumlah lembaga keuangan di bawah NU.
Di tempat yang sama Nining I Soesilo, selaku konsultan program tersebut mengatakan, program ini bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI) untuk melakukan mapping program. Kata Nining, dana sebesar Rp1,5 triliun ini akan menyasar warga Nahdliyin.