Dolar Melemah, Rupiah Menguat

Widi Agustian, Jurnalis
Senin 27 Desember 2010 16:27 WIB
Ilustrasi
Share :

JAKARTA - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) tampak mengalami pelemahan terkikis langkah China menaikan suku bunganya. Alhasil, nilai tukar rupiah pun terkerek menguat.

Rupiah, menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada akhir perdagangan Senin (27/12/2010), ditutup menguat ke Rp9.041 per USD, turun dari akhir pekan lalu yang ada di Rp9.048 per USD. Sementara menurut yahoofinance, rupiah ada di Rp9.040 per USD dengan kisaran perdagangan harian di Rp9.027,5-Rp9.040 per USD.

Sementara itu, dolar Amerika juga tampak melemah atas euro ke 1,3151 per USD. Sama dengan yen yang menguat ke U82.745 per USD.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih dalam risetnya menuturkan Bank sentral Cina menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps untuk kredit satu tahun menjadi 5,81 persen, sedangkan suku bunga deposito satu tahun menjadi 2,75 persen.

Kenaikan ini merupakan yang kedua kalinya sejak pertengahan Oktober lalu, sebagai upaya untuk menahan laju inflasi yang mencapai 5,1 persen yoy pada bulan Nopember, tertinggi dalam 28 bulan, sehingga diperkirakan inflasi 2010 akan melebihi 3,3 persen sebagaimana yang ditargetkan.

Disaat yang sama ekspor Cina mencapai rekor USD153,3 miliar di bulan Nopember karena pulihnya perdagangan internasional dari krisis finansial global. Akibat surplus ekspor, cadangan devisa Cina akan semakin tinggi dan semakin membuat yuan undervalued (diperkirakan sampai 40 persen).

Kenaikan suku bunga ini, kata Lana belum tentu dapat mengurangi inflasi karena disaat yang sama kenaikan ekspor Cina memacu utilisasi kapasitas produksi yang semakin tinggi mengakibatkan biaya produksi meningkat termasuk tekanan terhadap kenaikan upah, kecuali Cina mengurangi kapasitas produksi dan menguatkan yuannya.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya