JAKARTA - Rupiah terpantau bergerak flat pada penutupan perdagangan akhir pekan ini. Sementara nilai dolar Amerika Serikat (AS) terpantau melemah.
Rupiah, menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada akhir perdagangan Jumat (28/1/2011) melemah tipis ke Rp9.034 per USD dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya yang ada di Rp9.032 per USD.
Sementara menurut yahoofinance, rupiah ada di Rp9.037,5 per USD. Dengan kisaran perdagangan harian di Rp9.017,5-9.037,5 per USD.
Nilai dolar AS tampak melemah atas mata uang utama lainnya, kecuali yen. Atas euro, dolar melemah ke 1,37 per USD, tapi atas yen dolar menguat ke 82,655 per USD.
Analis Samuel Sekuritas Indonesa Lana Soelistianingsih menuturkan investasi yang dilakukan oleh pelaku usaha terus meningkat dalam dua bulan berturut-turut. Permintaan untuk barang modal seperti mesin-mesin dan peralatan komunikasi tidak termasuk pesawat naik 1,4 persen mom pada bulan Desember, sebelumnya di bulan Nopember naik 3,1 persen mom.
Kenaikan ini sejalan dengan membaiknya keyakinan konsumen terhadap perekonomian AS. Data tersebut juga didukung dengan penjualan dari pending homes dua persen mom di bulan Desember. Kenaikan penjualan ini karena biaya peminjaman yang rendah dan harga rumah yang semakin murah.
Perekonomian AS diperkirakan tumbuh 3,5 persen yoy pada kuartal IV-2010, naik dari
2,6 persen yoy pada Q3-2010. Tetapi pertumbuhan ekonomi tersebut belum cukup kuat mengurangi angka pengagguran, bahkan pada minggu ketiga Januari lalu, initial jobless claims kembali naik 454.000, diatas median perkiraan analis di 405.000. Kenaikan ini diperkirakan temporer.
(Widi Agustian)